Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Tuesday, November 30, 2010

China Berusaha Tengahi Dua Korea

Korea Utara menyerang Pulau Yeonpyeong di Korea Selatan

VIVAnews - China berusaha meredakan ketegangan setelah Korea Utara menyerang Korea Selatan dengan mengundang enam negara termasuk dua Korea itu bertemu pada awal Desember 2010 ini. \

Utusan Khusus Beijing, Wu Dawei, mengundang pertemuan enam negara itu untuk meredakan ketegangan akibat serangan Selasa lalu yang menewaskan empat warga Korea Selatan itu.

Wu menyatakan di Beijing, Minggu 28 November 2010, bahwa komunitas internasional sangat prihatin dengan perkembangan terakhir. Wu berharap pertemuan darurat enam negara yakni dua Korea, China, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat bisa digelar di China awal Desember ini.

Namun belum jelas apakah tawaran ini diterima para pihak. Korea Selatan dan Amerika Serikat berkukuh akan memulai lagi pelucutan senjata nuklir Korea Utara sampai Pyongyang menunjukkan komitmen denuklirisasi.

Jepang sendiri, seperti disampaikan salah satu Wakil Pimpinan Kabinet, Tetsuro Fukuyama, menyatakan akan berkoordinasi penuh dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat perihal tawaran China ini.

Selasa lalu, Korea Utara melancarkan serangan misil ke Pulau Yeonpyeong, pulau di perbatasan Korea Selatan dengan Korea Utara. Serangan atas pulau yang menjadi markas militer sekaligus populasi sipil sebanyak 1.300 orang ini membuat ketegangan kedua negara meningkat.

Dua negara ini telah berperang selama tiga tahun di 1950-an. Setelah itu, meski tak ada perjanjian damai, pertempuran antara kedua pihak berhenti, namun ketegangan terus naik dan turun antara dua negara sebangsa ini.

The Associated Press

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer