Laporan Zabur Anjasfianto, wartawan Tribunnews Batam
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM- Saksi Sudarno tidak menyangka kalau yang ditemukannya itu adalah sosok mayat Fahmi Iswandi saat mencari telur Mentok (bebek) disebuah kotak kecil yang terbuat dari triplek.
Sudarno pun langsung memberitahukan kepada Umar yang menyuruhnya mencari telur Mentok tersebut. Namun Umar tidak percaya dengan kabar tersebut, bahkan dia langsung melihat sosok mayat yang ditemukan bersama Sudarno, Ruslan, Dinar dan Khairun dibelakang rumah kos Ruli Batam Centre.
"Awalnya saya tidak percaya kalau sosok mayat yang ditemukan itu adalah Fahmi Iswandi. Itupun baru diketahui dari Polisi saat meminta keterangan atas tewasnya Fahmi itu,"ujar Sudarno saat menjawab pertanyaan Majelis Hakim sebagai saksi dalam sidang dengan terdakwa Khairun alias Harun yang digelar Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (18/10/2010).
Sidang itu sendiri dipimpin langsung oleh Saiman SH MH dengan dibantu Sorta Ria Neva SH MHum dan Ranto Indra Karta SH. Sedangkan yang bertindak sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU), Hendrawan SH sedangkan terdakwa sendiri didampingi Penasihat Hukum (PH), Bernat Uli Nababan SH. Dalam sidang itu JPU menghadirkan dua orang saksi masing-masing Sudarno dan Umar.
Dalam keterangan sebagai saksi, Sudarno mengaku baru melaporkan ke polisi setelah teman-temannya ikut melihat sosok mayat yang ditemukkan dalam kotak kayu itu. Dia pun saat itu hanya melihat telapak kaki jasad Fahmi dan belum tahu kondisinya utuh atau tidak. Setelah polisi datang baru dilihat sosok mayat yang ditemukkan itu dengan kondisi wajah hanya tinggal tulang dan sebagian daging.
"Saya tidak tahu kalau mayat ditemukan itu adalah Fahmi dan juga tidak menyangka pelakunya Khairun. Karena saat penemuan mayat itu Khairun juga ikut melihatnya dan tidak terlihat seperti orang yang bersalah. Saya tahu setelah dilakukan reka ulang penemuan mayat dan bagaimana Khairun menewaskan Fahmi serta memakan organ tubuhnya,"ujarnya.
Sementara Umar sendiri mengaku tidak melihat bekas seretan mayat Fahmi yang dibunuh Khairun saat memasukkan ke dalam kotak kayu yang ada dibelakang rumah kosnya itu. Dia terakhir kali melihat Fahmi pada lebaran Idul Fitri 1430 H tahun 2009 lalu. Setelah itu tidak pernah mendengar kabarnya lagi tentang Fahmi.
"Saya terakhir bertemu dengan Fahmi saat mendapatkan zakat fitrah pada lebaran tahun 2009,"ujarnya menjawab pertanyaan Majelis Hakim.
Kumpulan Fakta, Informasi serta berbagai hal unik, aneh, lucu dan menarik lainnya. . .
Labels
Ajaib
(105)
Akhir Zaman
(12)
Akuntansi
(1)
Alam
(344)
Aneh
(896)
Anime
(19)
Asal Usul
(175)
Cerita
(73)
Cewek
(73)
Cowok
(37)
Design
(143)
Download
(7)
Ekonomi
(28)
Fakta
(2345)
Fenomena
(80)
fotografi
(74)
Games
(4)
Geografi
(53)
Gila
(92)
GO Green
(58)
Hebat
(669)
Hewan
(262)
Ilusi
(11)
Indah
(268)
Indonesia
(197)
informasi
(3209)
Inspirasi
(126)
Kamus
(2)
Kecantikan
(79)
kesehatan
(607)
Langka
(58)
lifestyle
(232)
Love
(3)
Lucu
(156)
Makanan
(115)
Mantap
(448)
Menakjubkan
(1400)
Misteri
(64)
Mitos
(39)
Movie
(1)
Otomotif
(59)
Parfum
(2)
Puzzle
(19)
Rapture
(2)
Relationship
(81)
Renungan
(27)
Resensi
(3)
Resep
(3)
Science
(190)
Seni
(93)
Serba 10
(442)
Sport
(99)
Teknologi
(391)
Tips
(768)
Travel
(101)
Trik
(471)
Unik
(1072)
Wallpapers
(1)
Tuesday, October 19, 2010
Kanibal dari Batam, Kharun Seret Mayat Fahmi ke Dalam Kotak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer
-
The somersaulting motorbike driver has been dubbed “Brother Gymnastics” or “The Gymnastics Emperor” by Chinese netizens. There is much deba...
-
Journalists photograph the bullet trains of a new high-speed railway linking Shanghai with Hangzhou Tuesday in Shanghai, China. Shang...
-
Petra : The Rose Red City Petra merupakan salah satu harta peninggalan sejarah yang terletak di Negara Yordania . Tersembunyi di balik teb...
-
REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA - Kontroversi muncul saat Apple leuncurkan sistem operasi baru iOS 5 yang ditempelkan pada iPhone 4S. Di dalam...
-
1. Pada tahun 1979, majalah German - Das Besteran – mengadakan lomba mengarang.Para penulis harus mengirimkan cerita yang tidak biasa, tapi ...
No comments:
Post a Comment