 Bayi super besar Muhammad Akbar Arya Risudin masih menjadi pusat   perhatian. Selain didatangi warga dari berbagai kota di Sumatra Utara,   bayi yang lahir dengan berat hampir sembilan kilogram itu juga   mengundang penasaran pihak media asing. Setiap hari puluhan orang  mendatangi kediaman keluarga Akbar di Desa  Dusun Benteng, Desa  Bulan-bulan, Limapuluh, Batubara, Sumut. Menurut  keluarga Akbar, pekan  silam, Akbar sempat terserang batuk dan demam.  Tetapi kini kondisinya  telah pulih, bahkan berat badannya telah naik  lebih dari satu kilogram.
Bayi super besar Muhammad Akbar Arya Risudin masih menjadi pusat   perhatian. Selain didatangi warga dari berbagai kota di Sumatra Utara,   bayi yang lahir dengan berat hampir sembilan kilogram itu juga   mengundang penasaran pihak media asing. Setiap hari puluhan orang  mendatangi kediaman keluarga Akbar di Desa  Dusun Benteng, Desa  Bulan-bulan, Limapuluh, Batubara, Sumut. Menurut  keluarga Akbar, pekan  silam, Akbar sempat terserang batuk dan demam.  Tetapi kini kondisinya  telah pulih, bahkan berat badannya telah naik  lebih dari satu kilogram.Sementara tamu terus berdatangan ke rumah Akbar. Selain warga sekitar, ada juga yang sengaja datang dari berbagai kota di Sumut. Selain sekadar melihat, mereka juga ingin memberikan sumbangan uang maupun susu. Kondisi kehidupan keluarga Akbar memang memprihatinkan.
Tak hanya masyarakat. Sejumlah wartawan asing juga silih berganti datang. Akbar yang disebut-sebut sebagai bayi terbesar di dunia ini memang merupakan peristiwa yang sangat jarang terjadi.
Di bagian lain, dokter mengingatkan keluarga Akbar agar sang bayi raksasa tidak terlalu sering bersinggungan dengan orang lain. Ini karena bayi dengan berat tidak normal, rentan terhadap berbagai penyakit. Tim dokter setempat secara rutin memantau perkembangan Akbar. Tapi mereka belum bisa memutuskan hingga kapan kondisi tubuh Akbar benar-benar stabil dan sehat, seperti bayi-bayi lainnya.
Source : http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2009/10/15/92185/Akbar-Bayi-Raksasa-Menarik-Perhatian-Media-Asing
 
 

 
 
No comments:
Post a Comment