Sebagai bagian dari penelitiannya, Newberg mempelajari aktivitas otak umat Buddha Tibet yang dialami sebelum dan selama meditasi.
Newberg menemukan peningkatan kegiatan 'frontal lobe'  dalam meditasi itu. Frontal Lobe berfungsi untuk memfokuskan perhatian dan konsentrasi, selama  meditasi. Dia  mengubah atribut terhadap efek dari pengalaman agama mereka. Namun   scan ini hanyalah contoh dari apa yang  terjadi ketika orang  bermeditasi, daripada setiap agama.
  Neurotheology   telah mendapat serangan sengit dari akademisi lainnya di masa  lalu  yang mengatakan tidak cukup bukti bahwa ilmu pengetahuan harus  dihubungkan dengan cara ini. Ini bukan pertama kalinya aktivitas otak  dan meditasi dipelajari.
  Bulan lalu sebuah studi dari University of Oregon menemukan bahwa orang yang bermeditasi dapat memperkuat otak mereka. Sekelompok  orang ambil bagian dalam pelatihan meditasi otak selama setengah jam  pada hari kerja selama satu bulan. Kelompok lain menerima teknik relaksasi dasar selama 11 jam.
  Scan otak  menunjukkan koneksi otak orang-orang dalam kelompok meditasi mulai memperkuat setelah enam jam meditasi. Perbedaan yang jelas setelah 11 jam. Lihat gambar di bawah ini:

"Kami  menilai apa yang terjadi di otak orang ketika  mereka dalam praktek  spiritual seperti meditasi atau doa. Ini  benar-benar memberi kita  pencerahan yang luar biasa tentang apa manfaatnya melakukan kegiatan  spiritual".
  Newberg mengatakan, "Untuk orang-orang yang berargumen bahwa semua pengalaman spiritual tidak ada kaitannya dengan fenomena biologis, mereka pasti tidak akan mengakui tentang fakta ini".
"Tapi data ini secara tidak langsung mendukung anggapan tentang adanya 'kehadiran' Tuhan di dunia."
(Sumber: DailyMail) 
 
 

 
 
No comments:
Post a Comment