Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Saturday, October 9, 2010

Vitamin D Tidak Meningkatkan Kepadatan Tulang Anak Sehat

Memberikan suplemen vitamin D pada anak-anak sehat yang memiliki tingkat normal vitamin D, tidak meningkatkan kepadatan tulang di bagian pinggul, tulang belakang, lengan bawah atau pada tubuh secara keseluruhan, menurut tinjauan baru Cochrane Systematic Review.

Vitamin D Tidak Meningkatkan Kepadatan Tulang Anak Sehat

Meningkatkan kepadatan tulang anak-anak membantu melindungi mereka dari osteoporosis di usia nanti. Osteoporosis merupakan kondisi di mana tulang lemah, rapuh dan mudah patah. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan, mengurangi kehilangan kalsium dari tubuh serta mendorong pengendapan kalsium ke dalam tulang. Kepadatan tulang merupakan ukuran utama kekuatan tulang dan titik tolak pengukuran jumlah mineral yang ada pada lokasi-lokasi berbeda.

DR. Tania Winzenberg yang memimpin studi tersebut dari Institut Penelitian Menzies Tasmania mengatakan, "Dengan mengukur kepadatan tulang, anda bisa menilai seberapa baik intervensi seperti suplemen vitamin D meningkatkan kesehatan tulang."

Para peneliti berusaha untuk menemukan apakah meningkatkan kadar vitamin D pada anak-anak yang sehat mendorong tulang-tulang mereka untuk mendapatkan jumlah kalsium yang lebih besar. Mereka mencari literatur tentang uji terkontrol secara acak penelitian yang membandingkan pemberian suplemen vitamin D pada anak-anak dengan pemberian plasebo. Mereka menemukan enam penelitian yang bersama-sama melibatkan 343 partisipan yang menerima plasebo dan 541 partisipan yang menerima vitamin D. Semua partisipan mengkonsumsi vitamin D atau plasebo sekurang-kurangnya 3 bulan dan berusia antara satu bulan hingga 19 tahun.

"Suplemen vitamin D secara statistik tidak memiliki efek-efek yang signifikan terhadap kepadatan tulang di semua titik pada anak yang sehat. Namun ada beberapa indikasi bahwa anak-anak yang memiliki kadar vitamin D rendah dalam darah mungkin bisa mengambil manfaat dari suplemen tambahan," kata DR. Winzenberg.

"Sekarang kita perlu studi-studi terkontrol secara acak yang memfokuskan pada anak-anak yang kekurangan vitamin D untuk mengkonfirmasi apakah suplemen vitamin D akan membantu kelompok anak tersebut," ujarnya.

Studi ini ditambahkan pada laporan yang dimuat di The Cochrane Library tentang pengaruh pemberian suplemen vitamin kepada anak-anak. Hal ini termasuk investigasi apakah vitamin C bisa mencegah pilek atau bisa membantu anak-anak yang menderita asma, dan apakah vitamin A dan D bisa membantu anak-anak yang menderita fibrosis sistik.

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer