Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Thursday, August 19, 2010

Lukisan Jalan Yang Mendunia

Saat melintasi Jalan Titi Pahlawan Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan ada seorang pelukis dengan kios kecilnya sedang menjajakan lukisan di pinggir jalan.
Nopan Hidayat, Medan
Meskipun sudah terbilang tua tetapi semangat dan keyakinannya yang membuat dirinya sampai sekarang bertahann menjadi seorang pelukis. Dia adalah Yuspan. Pria berusia 64 tahun itu tinggal di Jalan Sei Mati Komplek TKBM Blok B No 90, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Labuhan Deli. Saat ditemui wartawan koran di kios, Yuspan sedang melukis pemandangan. Yuspan mengaku, dia menyebut dirinya dengan pelukis jalanan. Menurutnya, dirinya menggantung hidupnya dari hasil karyanya. Kios lukisnya sudah dibuka sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Dirinya mulai merintis pekerjaannya itu sejak dari nol.
Sebelumnya, Yuspan mengaku, banyak menerima tawaran dari berbagai galeri untuk bekerja di sana. Tapi, dia menolaknya. Makanya, dia membuka kios sendiri.
Yuspan mengaku, sudah menjadi pelukis kurang lebih 30 tahun lamanya tepatnya tahun 1982. Pria yang sudah dikaruniai tiga orang anak itu mulai menjadi pelukis sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).“Saat itu saya hobi menggambar dan menggores-gores memakai pensil setelah saya memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya mulai belajar dengan yang lebih senior. Pertamanya saya hanya membantu melukis dan tidak dibayar,” ujarnya.
Dari situ Yuspan mulai mencoba melukis hingga sampai sekarang dan terus menghasilkan karya seni yang bagus. “Aliran lukisan saya adalah aliran naturalis artinya saya lebih suka yang natural dan berbau ke alam,” katanya.
Dalam sepekan Yuspan bisa menjual sebanyak enam lukisan. Selain itu hasil lukisannya juga dijualnya ke galeri yang ada di Kota Medan. Ada 30 galeri di Medan yang menjual lukisannya.”Sebelumnya saya juga pernah mengikuti pameran pada tahun 1989 dan 1990 ada sekitar empat sampai lima pelukis yang ikut dalam pameran tersebut, tetapi karena lukisan kami tidak terjual habis kami tidak melanjuti pameran tersebut karena terbentur dengan dana,” katanya.
Menurutnya, dalam seni lukis tidak ada tingkat kesulitan yang signifikan tetapi tergantung oleh setiap pelukisnya. Biasanya seorang pelukis tidak bisa di ganggu, tidak bisa mendengarkan keributan untuk mendapatkan ide dalam melukis. “Kalau saya sudah terbiasa diganggu dan mendengarkan keributan apalagi saya melukis dan menjajakan hasil lukisan saya di pinggir jalan makanya saya menyebut diri saya dengan sebutan pelukis jalanan. Begitu banyak kendaraan yang lewat setiap harinya saat saya melukis,” katanya.
Pelukis jalanan, katanya, biasanya melukis kapan ada ide dan mood yang pas untuk mengerjakan suatu lukisan dan biasanya mengalir begitu saja. Harga satu lukisannya Rp250.000 hingga mencapai Rp.3.000.000 tergantung lukisannya dan ukurannya.
”Lukisan saya selain saya jual di galeri di Medan juga sudah sampai negara Malaysia dan Singapura. Biasanya omset yang saya terima setiap bulannya yakni Rp 4.000.000 kalau sedang ramai dan apabila sedang sepi saya bisa mendapatkan Rp500.000 per bulannya,” ujarnya.
Biasanya ukuran lukisannya 60x cm atau sama dengan 24 inch dihargai sekitar Rp350.000. Harganya berbeda dengan yang dipesan dan biasanya kolektor dari berbagai daerah memesan lukisan kepadanya meminta lukisan yang natural bercampur dengan abstrak. Hal tersebut memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi makanya harganya pun mahal.
Lebih lanjut dia menyebutkan, suatu lukisan yang membuat mahal adalah bahan cat minyak yang digunakan untuk melukis, karena cat berpengaruh pada hasil lukisan dan bahan kanvas yang digunakan untuk dijadikan tempat melukis.
“Biasanya saya mengerjakan satu lukisan dua hari, apabila pesanan saya biasanya dapat menyelesaikan selama tiga minggu, karena mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi,” katanya.
Yuspan mengatakan bahwa semua bahan baku untuk lukisannya dibeli dan diolah sendiri. “Misalnya saya membuat bingkai lukisan sendiri karena kalau kita membeli harganya cukup mahal dan saya tidak sangggup membelinya,” ujarnya.
Untuk persaingan, dirinya tidak takut untuk bersaing dengan pelukis-pelukis lainnya yang ada di Kota Medan. Hal itu, katanya, malah membuat dirinya terpacu untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan karya seni yang lebih baik lagi.
“Saya sudah sering bersaing jadi saya tidak terkejut lagi bahkan saingannya tidak dari Medan saja melainkan dari pulau Jawa dan daerah Indonesia lainnya. Kalau untuk pelukis yang berada di Medan sudah tidak asing lagi,”tambahnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan keluarganya sangat mendukung pekerjaannya sebagai pelukis karena mereka mengerti bahkan mereka sering memberikan bantuan moril seperti semangat untuk terus berjuang dan menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Dirinya berharap dapat membangun galeri lukisan sendiri dan dapat membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat, bahkan apabila dirinya sudah memiliki galeri sendiri dirinya akan mencari seorang pelukis untuk di pekerjakan.
Dia juga berharap agar ada yang mau menjadi bapak asuh atau investor yang dapat mendanai usahanya tersebut agar usahanya dapat menjadi lebih besar dan sukses. “Dan saya rencananya akan membuat kios ini dengan nama Surya Bingkai artinya mengambil dari kata pagi yang setiap paginya muncul Sang Surya begitu juga semoga muncul rezeki dan karya-karya yang baik,” tutupnya.

Sumber: http://www.hariansumutpos.com/

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer