Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Monday, November 8, 2010

Jangan terlalu cepat berkesimpulan nasib buruk atau jelek

Dahulu kala, ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah.

Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi.

Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.

Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.



Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya!

Maka teman-temannya berkata, "Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kamu jual,

kamu sudah jadi orang kaya. Sekarang kudamu sudah hilang." Si petani miskin hanya diam saja.



Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya.

Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu!

Ternyata kudamu membawa keberuntungan ya.." Si petani hanya diam saja.



Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru

mereka terjatuh dan kakinya patah.

Teman-temannya berkata, "Ah, rupanya kuda-kuda itu membawa sial.

Lihat, sekarang kaki anakmu patah!"

Si petani tetap diam tanpa komentar.



Seminggu kemudian, terjadi peperangan di wilayah itu.

Semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang,

kecuali si anak petani karena dia belum bisa berjalan.

Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis,

"Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang.

Kami harus kehilangan anak-anak kami."



Si petani kemudian berkomentar,

"Janganlah terlaku cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek.

Semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini.

Apa yang kelihatan baik hari ini, belum tentu baik untuk hari esok.

Apa yang buruk hari ini, belum tentu buruk untuk hari esok.

Jadilah BIJAKSANA hari ini!!!!"







Nb:

bagaimana dgn kita?

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer