Mungkin Anda baru kali pertama mendengar nama Victoria Chandra Tjiong, seorang gadis berusia 13 tahun asal Bali. Namun jika mengetahui prestasinya, maka semua insan bangsa Indonesia mesti bangga. Gadis yang biasa disapa Vicky ini mampu menembus peringkat ke-7 dunia dalam ranking pegolf internasional di kelompok umurnya.
Siswi kelas II SMP Cahaya Harapan Indonesia Sejahtera (CHIS) ini merupakan pegolf Indonesia pertama yang berhasil nangkring di peringkat ke-7 dunia. Prestasi ini diraih Vicky pada bulan Juli lalu.
Dalam turnamen Optimis Junior World Champion di Florida, Amerika Serikat, dia menduduki peringkat ke-7 dari 40 peserta yang mengikuti kejuaraan dunia yunior tersebut.
Mengacu pada sistem skor, prestasi di Florida ini membawa Vicky bertengger di posisi ke-7 dunia pegolf kelompok umur 13 tahun. Posisi ini tidak dengan mudah ia raih. Sebelumnya, peringkat Vicky sempat melorot di posisi ke-46 dunia karena gagal berprestasi di Turnamen Callway Junior San Diego.
Namun, berkat kerja kerasnya, putri ke-4 pasangan Rudy Chandra-Rita Hartono ini mampu bangkit di Optimis Junior Florida dan menunjukkan pada dunia bahwa ia mampu masuk jajaran atas pegolf yunior internasional.
Prestasi Vicky tak hanya pada kelompok umur 13. Di kejuaraan golf amatir, Vicky bahkan mampu mengungguli para senior-seniornya. Dalam Indonesia Ladies Open 2008, Vicky berhasil menyabet overall best nett. Adapun di tingkat internasional, Vicky meraih Best Net II dalam Filipina Ladies Open tahun 2009.
Banyak yang tidak menyangka atas prestasi ini karena Vicky bukan berasal dari keluarga pecinta golf. Gadis bertubuh bongsor ini mulai mengenal golf di usia 10 tahun. “Pertama pukul-pukul doang. Waktu itu masih kelas IV SD,” ujar Vicky di Balibeach Golf Course, tempat ia biasa berlatih.
Vicky lebih memilih golf dibanding olahraga lain karena menurutnya golf membutuhkan konsentrasi tinggi. “Pilih golf karena seru, bisa konsentrasi,” imbuhnya.
Melihat minat dan bakat putrinya, kedua orangtua Vicky khususnya sang ayah, Rudy Chandra Tjiong, terus mendukung putrinya untuk menekuni golf. “Support tergantung dia. Kalau dia memang suka di sana, ya kami dukung,” kata Rudy.
Tidak hanya dari pihak orangtua, Pengprov PGI Bali pun juga turut andil dalam karier golf Vicky selama ini. “Sejauh ini, PGI Bali support. Ketua PGI memperhatian anak-anak yang berprestasi,” tandas Rudy.
Vicky yang mengidolakan Tiger Woods dan Lorena Ochoa ini memiliki cita-cita bahwa suatu saat nanti ia akan bisa menjadi pegolf profesional seperti kedua idolanya tersebut. “Target saya menjadi pegolf profesional,” harap Vicky.
Siswi kelas II SMP Cahaya Harapan Indonesia Sejahtera (CHIS) ini merupakan pegolf Indonesia pertama yang berhasil nangkring di peringkat ke-7 dunia. Prestasi ini diraih Vicky pada bulan Juli lalu.
Dalam turnamen Optimis Junior World Champion di Florida, Amerika Serikat, dia menduduki peringkat ke-7 dari 40 peserta yang mengikuti kejuaraan dunia yunior tersebut.
Mengacu pada sistem skor, prestasi di Florida ini membawa Vicky bertengger di posisi ke-7 dunia pegolf kelompok umur 13 tahun. Posisi ini tidak dengan mudah ia raih. Sebelumnya, peringkat Vicky sempat melorot di posisi ke-46 dunia karena gagal berprestasi di Turnamen Callway Junior San Diego.
Namun, berkat kerja kerasnya, putri ke-4 pasangan Rudy Chandra-Rita Hartono ini mampu bangkit di Optimis Junior Florida dan menunjukkan pada dunia bahwa ia mampu masuk jajaran atas pegolf yunior internasional.
Prestasi Vicky tak hanya pada kelompok umur 13. Di kejuaraan golf amatir, Vicky bahkan mampu mengungguli para senior-seniornya. Dalam Indonesia Ladies Open 2008, Vicky berhasil menyabet overall best nett. Adapun di tingkat internasional, Vicky meraih Best Net II dalam Filipina Ladies Open tahun 2009.
Banyak yang tidak menyangka atas prestasi ini karena Vicky bukan berasal dari keluarga pecinta golf. Gadis bertubuh bongsor ini mulai mengenal golf di usia 10 tahun. “Pertama pukul-pukul doang. Waktu itu masih kelas IV SD,” ujar Vicky di Balibeach Golf Course, tempat ia biasa berlatih.
Vicky lebih memilih golf dibanding olahraga lain karena menurutnya golf membutuhkan konsentrasi tinggi. “Pilih golf karena seru, bisa konsentrasi,” imbuhnya.
Melihat minat dan bakat putrinya, kedua orangtua Vicky khususnya sang ayah, Rudy Chandra Tjiong, terus mendukung putrinya untuk menekuni golf. “Support tergantung dia. Kalau dia memang suka di sana, ya kami dukung,” kata Rudy.
Tidak hanya dari pihak orangtua, Pengprov PGI Bali pun juga turut andil dalam karier golf Vicky selama ini. “Sejauh ini, PGI Bali support. Ketua PGI memperhatian anak-anak yang berprestasi,” tandas Rudy.
Vicky yang mengidolakan Tiger Woods dan Lorena Ochoa ini memiliki cita-cita bahwa suatu saat nanti ia akan bisa menjadi pegolf profesional seperti kedua idolanya tersebut. “Target saya menjadi pegolf profesional,” harap Vicky.
No comments:
Post a Comment