Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Thursday, May 12, 2011

Multiply Commerce Dirilis

Multiply

Multiply


Multiply akhirnya secara resmi merilis Multiply Commerce atau yang bisa kita sebut Multiply 5.0 untuk pengguna di seluruh dunia, tentunya termasuk Indonesia, Selasa (10/5) lalu. Daniel Tumiwa, Country Manager Multiply Indonesia, mengumumkan lewat Twitter dan menambahkan bahwa Indonesia memiliki toko online di Multiply terbanyak dengan jumlah mencapai 35 ribu lebih.

Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Multiply. Pendirian kantor mengisyaratkan mereka serius untuk menggarap pasar di sini. Bukan hanya karena penjual yang memang jumlahnya banyak, namun tentunya jumlah penduduk juga menjadi peluang lain.

Multiply Commerce adalah perubahan paling baru dan mungkin paling besar yang dilakukan Multiply untuk menangkap peluang yang ada terutama yang berhubungan dengan perkembangan pengguna mereka sendiri. Multiply yang sebelumnya semacam jejaring sosial meliputi blog, video, dan foto, mengubah strategi. Multiply memberi fasilitas yang memanjakan penjual online, seperti marketplace dan kini platform yang lengkap untuk berjualan.

Untuk bermigrasi ke platform baru ini, Multiply melengkapi arahan bagi pengguna mereka. Cukup panjang memang tata cara yang harus dijalani, karena penjual harus menyiapkan berbagai keterangan tentang toko online mereka, mulai dari stok barang, sampai dengan cara pembayaran, foto, harga dan detail lain yang ingin ditambahkan untuk melengkapi toko online mereka.

Nantinya penjual bisa memiliki stok barang, tampilan foto yang berbentuk listing, keranjang belanja, serta pengurangan barang yang terotomatisasi ketika produk terjual atau membutuhkan stok baru. Pembeli akan dimudahkan dengan tampilan a la toko online, fasilitas belanja otomatis dengan keranjang belanja serta pilihan pembayaran yang terintegrasi dengan keranjang belanja, misalnya dengan PayPal.

Mengetikkan Multiply.com juga langsung menampilkan marketplace. Anda bisa menjelajah toko yang ada namun tentunya harus login jika ingin menikmati fasilitas keranjang belanja serta fasilitas Multiply Commerce lainnya. Berbagai pengaturan yang dikhususkan untuk penjual bisa diakses di menu Gudang.

Untuk biaya yang dikenakan pada penjual, sejauh yang DailySocial ketahui, jika pembayaran melalui Multiply maka penjual dikenakan biaya 3%, serta ada biaya tambahan jika penjual ingin melihat saldo/mengirimkan pendapatan mereka sebelum tenggat waktu, sebesar Rp 2.000.

Untuk penjual, memang belum semua bermigrasi ke platform baru Multiply. Jika Anda menjelajah marketplace Multiply, cukup banyak juga penjual yang belum bermigrasi dan masih menggunakan tampilan atau platform Multiply yang lama.

Tantangan lainnya adalah persaingan di e-commerce yang memang tidak mudah. Baru-baru ini Blibli.com hadir menambah persaingan, setelah Rakuten.co.id, Juale.com, Tokopedia.com, dan berbagai marketplace lainnya.

Multiply juga akan menghadapi beberapa hambatan, seperti edukasi baik ke pembeli maupun penjual, proses migrasi, serta hambatan proses login yang akan dihadapi pengguna/calon pembeli yang belum punya akun di Multiply.

Mari kita lihat bagaimana strategi Multiply untuk memenangkan persaingan di ranah e-commerce Indonesia yang semakin ramai.

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer