Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Wednesday, March 9, 2011

Enam Cara Mudah Agar Motor Irit Bahan Bakar

0e13b9f512923d16b13e5cf44b28e7b4 Enam Cara Mudah Agar Motor Irit Bahan Bakar

REUTERS/China Daily

TEMPO Interaktif, Jakarta – Kebijakan pembatasan premium memang tak berlaku bagi kendaraan roda dua alias sepeda . Namun, harga bahan yang tak murah tentu juga harus dipertimbangkan bagi para pengguna .

Terlebih bila kendaraan itu digunakan sebagai sarana transportasi saban hari menuju tempat kerja. Memang, pabrikan telah merancang produknya bahan . Namun, seiring dengan usia sepeda kemampuannya untuk berhemat bahan pun menurun.

Lantas apa saja yang harus dilakukan bila hal itu terjadi? “Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu gaya berkendara dan melakukan pembenahan di sektor mesin dan beberapa komponen pendukung,” tutur Ujang Sugiarto, mekanik Bintang Utama , Kemanggisan Selatan, Jakarta Barat, Kamis (23/12).

Berikut langkah yang harus dilakukan menurut Ujang:

1. Meningkatkan kompresi mesin

Satu hal yang patut diingat semakin tinggi kompresi mesin maka, pembakaran bahan di ruang mesin makin sempurna. Bila hal itu terjadi maka jumlah bahan yang dibutuhkan juga semakin sedikit.

“Tetapi ini tidak berarti harus memangkas head piston silinder, tetapi cukup mengurangi ketebalan packing atau menggunakan piston dengan dome tinggi,” kata Ujang.

2. Atur klep

Langkah lain yang tak penting adalah mengatur posisi klep. Satu hal yang harus diingat, jangan sampai posisi klep terlalu longgar atau terlalu rapat. Sebab bila hal itu terjadi akan mengakibatkan tenaga loyo.

untuk mengukur posisi klep yang pas adalah dengan menarik gas bila dengan sedikit tarikan tenaga sudah cukup terasa berarti posisi klep sudah pas. Dengan posisi seperti itu, maka asupan bahan yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak.

“Karena setiap kali kita menarik gas kuat-kuat agar melesat, saat itu pula kucuran bahan juga banyak,” terang Ujang.

3. Servis karburator atau injektor

Servis yang dimaksud tidak sekadar membersihkan spuyer atau saluran bensin dari kotoran. Perlu juga mengatur ulang posisi pelampung serta sekrup udara. Hal ini penting dilakukan, pasalnya karburator merupakan peranti untuk memasok bahan ke ruang mesin.

Bila posisi pelampung tidak tepat, atau karburator kotor maka pasokan juga tersendat. Saban kali kita menarik gas dalam-dalam agar tidak tersendat, saat itu pula asupan bahan yang disedot ruang juga semakin besar.

Begitu pula bila telah menggunakan peranti injektor sebagai sarana pengabutan bahan yang disemprotkan ke ruang . Atur atau setel ulang pompa bahan , bersihkan peranti itu.

“Semakin lancar semprotan bahan maka semakin pula bahan ,” tandas Ujang.

Tak hanya itu. Ketepatan asupan bahan juga menjadikan pembakaran di mesin makin sempurna. Dengan sempurnanya pembakaran, tenaga yang dihasilkan juga makin sempurna. Ihwal besaran tenaga itu bervariasi.

4. Ganti atau bersihkan busi

Seperti diketahui, busi merupakan peranti untuk memantik api atau memercikkan api yang dibutuhkan dalam proses pembakaran. Bila percikan api tak sempurna atau busi gagal memercikkan api dengan baik, akan terjadi gagal .

Setiap kali percikan terjadi dan gagal , saat itulah banyak bahan yang terbakar percuma. Walhasil, jumlah bahan yang dikonsumsi pun lebih besar.

Lantaran itulah, sebaiknya membersihkan busi secara rutin dan mengatur kerapatan antara sumbu busi dengan kepala busi (yang ada di bagian pangkal busi). Bila busi sudah tak layak sebaiknya diganti, lebih baik mengeluarkan biaya sekali ketimbang boros bahan setiap hari.

5. Cermati posisi kanvas rem

Tanpa disadari dan diketahui pemilik , mekanik dengan tanpa sengaja memasang kanvas rem yang terlalu rapat dengan sepatu rem. Akibatnya, di antara kedua benda itu seolah menempel atau menjadikan dalam posisi mengerem.

Akibat posisi seperti itu, maka tenaga yang dibutuhkan untuk melaju juga semakin besar. Pasalnya, dalam posisi direm, tetapi pengendara menarik tuas gas dengan keras. Walhasil, pasokan bahan yang dibutuhkan mesin juga makin banyak, pun menjadi boros.

6. Ubah gaya berkendara

Tanpa disadari para pengendara kerap menggeber motornya dalam kecepatan tinggi lalu tiba-tiba mengerem alias berkendara dalam kecepatan tidak konstan.

Tahukah Anda bahwa menggeber kemudian mengerem dan langsung tancap gas menjadikan asupan bahan juga makin besar?

Begitu pula dengan kebiasaan menarik tuas gas berulang-ulang dengan keras (bahasa awamnya blayer). Hal itu perlu dihindari, pasalnya setiap kali Anda menarik gas, saat itu pula asupan bahan ke ruang juga bertambah besar.

salah lainnya yang perlu dihindari adalah sering main selip kopling,” tandas Ujang.

Lakukan tarikan gas secara perlahan dan konstan saat ingin meningkatkan akselerasi ,. Posisikan persneling di posisi yang tepat sesuai dengan kecepatan dan putaran mesin saat melaju.

Selain itu hindari pemakaian aksesori yang berbobot berat dan tidak perlu atau tidak memiliki fungsi penting. Karena, semakin berat beban maka tenaga yang dibutuhkan untuk melaju juga semakin besar. Makin besar tenaga yang dibutuhkan berarti, semakin besar pula bahan yang dikonsumsi.

ARIF ARIANTO

Source: tempo

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer