
Banyak  anggapan yang beredar, bahwa semakin tua maka akan semakin pelupa.  Jangankan tua, sekarang saja di usia yang belum tua, orang-orang  cenderung mendapati dirinya semakin pelupa. Dari hal yang sederhana,  misalnya lupa meletakkan sesuatu, makin sulit untuk mengingat nama  kerabat ataupun saudara yang sudah lama tidak bertemu. - Penyakit tua - penyakit pikun
Di  masa lalu, kehilangan daya ingat dan pikun dianggap sebagai bagian  normal dari proses penuaan. Namun sekarang, para ahli telah menemukan  fakta bahwa sebagian besar orang dapat bertambah tua tanpa harus menjadi  pelupa. Walaupun mereka memerlukan waktu yang lebih lama untuk  mengingat sesuatu.
Banyak orang mengira pelupa adalah gejala awal dari penyakit Alzheimer (pikun).  Padahal tidak semua masalah yang berhubungan dengan daya ingat bersifat  serius. Seseorang yang mengalami kemerosotan daya ingat, kepribadian,  dan tingkah laku berkemungkinan menderita penyakit otak (dementia).  Penyakit ini dapat secara drastik mempengaruhi kemampuan seseorang untuk  melakukan aktifitas sehari-hari. Alzheimer merupakan salah satu jenis  dari penyakit tersebut.
Dementia  sebenarnya bukan nama dari suatu penyakit tertentu, namun merupakan  istilah untuk menggambarkan sekelompok gejala yang dapat disebabkan oleh  beberapa kelainan pada otak. Seseorang yang mengalami dementia,  mengalami penurunan fungsi intelektual, sehingga aktivitas  sosialisasinya akan terpengaruh. Penderita dementia juga akan kehilangan  kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menjaga emosi. Penderita juga  mengalami perubahan kepribadian dan tingkah laku, seperti ragu-ragu,  delusi, dan halusinasi. Walaupun kehilangan daya ingat merupakan gejala  umum dari penyakit dementia, seseorang yang mengalami kehilangan daya  ingat tidak selalu menderita dementia. Dikatakan dementia jika dua atau  lebih dari fungsi otak berkurang dengan signifikan tanpa kehilangan  kesadaran. Contohnya saja kehilangan daya ingat dan kemampuan berbahasa.  Beberapa penyakit yang menyebabkan gejala dementia adalah alzheimer,  vascular dementia, dan lainnya. Dementia umum diderita orang yang lanjut  usia, namun penyakit ini bukan merupakan bagian dari proses penuaan  yang normal.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan dementia adalah :
- Reaksi terhadap obat
- Masalah metabolisme dan kelainan endokrin
- Kekurangan nutrisi
- Infeksi
- Keracunan
- Tumor otak anoksia atau hipoksia (kondisi di mana aliran oksigen di otak berkurang atau terputus sama sekali)
- Masalah jantung dan paru-paru
Namun  jangan khawatir, karena kini telah tersedia obat-obatan yang secara  spesifik untuk memperlambat gejala dan perkembangan penyakit Alzheimer  atau dementia lain yang progresif. Obat-obatan ini tidak akan  menghentikan penyakit atau mengembalikan kerusakan otak yang telah  terjadi.
Dementia  lebih baik jika dapat dicegah sejak dini. Telah ada cukup banyak riset  yang menunjukkan hal-hal yang dapat mencegah atau memperlambat  terjadinya dementia. Contohnya saja asam lemak tak jenuh omega-3  (eicosapentaenoic acid/EPA dan docosahexaenoic acid DHA) dapat menjaga  kemampuan berfikir bagi lansia (berdasarkan riset yang dimuat pada  American Journal of Clinical Nutrition edisi April 2007 dan pendapat  dari Dr. Boukje Maria Van Gelder dan para koleganya dari National  Institute for Public Health and the Environment di Belanda). Asam lemak  tak jenuh omega-3 terdapat di dalam minyak ikan. Para periset dari  Perancis menemukan orang-orang yang banyak mengkonsumsi flavonoid   antioksidan yang terdapat dalam makanan yang berbasis tumbuhan seperti  wortel dan the, dapat lebih terlindung dari resiko kehilangan daya pikir. Selain itu tingkatkan makan banyak sayuran dan buah-buahan, dan jangan mengkonsumsi suplemen secara berlebihan.
 
 

 
 
No comments:
Post a Comment