Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Saturday, February 26, 2011

Hati-hati Membersihkan Kotoran di Lubang Telinga

Banyak yang menganggap bahwa kotoran telinga yang berwarna kuning atau cokelat merupakan hasil aktifitas bakteri. Itu merupakan pemahaman yang salah. Kotoran telinga yang dalam bahasa ilmiah disebut cerumen, sebenarnya diproduksi oleh telinga itu sendiri, tepatnya pada kelenjar kulit di lubang telinga bagian luar.

Cerumen yang bersifat lengket mempunyai fungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh, yaitu melindungi kulit sensitif di dalam lubang telinga dari masuknya kotoran, kulit mati, dan benda-benda lain yang bisa menimbulkan masalah. Cerumen juga bersifat asam sehingga berfungsi sebagai antibakteri yang kuat. Lapisan cerumen yang licin berfungsi mencegah bintik-bintik kering dan mengurangi rasa gatal.

Di dalam lubang telinga sendiri, mekanisme tubuh sebenarnya bisa membersihkan lubang telinga yang kotor jika berfungsi dengan baik. Kotoran telinga akan keluar dari lubang telinga secara otomatis setiap kali rahang bergerak untuk berbicara atau mengunyah. Di saat kotoran telinga keluar pada bagian telinga yang terlihat, di situlah bagian yang aman untuk membersihkan kotoran telinga.

Pada dasarnya, kehadiran cerumen memberikan banyak keuntungan bagi tubuh. Sebaliknya, upaya untuk membersihkan cerumen dari lubang telinga justru akan menimbulkan banyak masalah dan kerusakan pada pendengaran.

Cerumen diproduksi di sekitar sepertiga bagian luar lubang telinga. Secara normal, kotoran tidak mungkin bergerak masuk ke dalam daerah gendang telinga yang sangat sensitif, kecuali adanya tekanan dari luar. Membersihkan lubang telinga dengan kapas pembersih (cotton bud) justru akan mendorong cerumen masuk ke dalam daerah yang sangat sensitif. Hal ini sangat berbahaya karena akan menimbulkan infeksi dan kemungkinan gangguan pendengaran.

Jika cerumen terakumulasi di daerah gendang telinga, maka cerumen bisa menyebabkan tinnitus (radang gendang telinga). Membersihkan cerumen juga menyebabkan kulit pada lubang telinga rawan terkena infeksi dan akan meningkatkan pertumbuhan bakteri karena hilangnya sifat asam pada lubang telinga.

Bahaya terbesar dari membersihkan cerumen dari lubang telinga adalah pecahnya gendang telinga, kemudian munculnya infeksi bakteri yang mematikan pada gendang telinga yang pecah. Kasus ini pernah terjadi tahun 2008, ketika seorang pria dari Montreal, Kanada, meninggal dunia karena infeksi yang berasal dari gendang telinga yang pecah akibat membersihkan telinga dengan cotton bud.

Seperti telah disebutkan di atas, cerumen tidak diproduksi di daerah dekat gendang telinga, melainkan di sepertiga bagian luar lubang telinga. Namun karena tidak mengetahui hal tersebut, banyak yang berusaha membersihkan telinga sedalam mungkin hingga mendekati gendang telinga.

Cara yang baik untuk membersihkan telinga adalah menggunakan handuk yang direndam dalam air hangat, jangan air dingin ataupun terlalu panas. Bersihkan bagian luar dari lubang telinga, tempat keluarnya kotoran telinga dan jangan memasukkan benda yang berbentuk stick (tongkat), seperti cotton bud, jari, korek api, dll. Jika Anda merasa ada gangguan, seperti infeksi pada telinga anda, segera konsultasikan dengan dokter.

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer