Penggemar  anjing di Cina sedang keranjingan tren baru: mengecat bulu binatang  peliharaan mereka. Catnya pun tidak satu warna. Seekor anjing berbulu  tebal disepuh cat hitam di sekitar mata, kuping, dan kaki. Sisanya  tubuhnya dilumuri cat putih. Jadilah dia panda.
"Saya yakin dia menyukainya,"  ujar Li Changxian, pemilik anjing itu seperti dikutip CNN, Senin (30/8).  Menurutnya, Kung Fu, nama anjing itu, selalu jadi pusat perhatian saban  dibawa jalan-jalan. "Dia jadi mendapat belaian kasih sayang," katanya.
Pusat layanan hewan peliharaan,  seperti Ruowen Pet Spa di Beijing kebanjiran order pengecatan bulu  anjing. Seekor pudel di sepuh seperti mengenakan bikini. Di sebelahnya,  mejeng pudel lain yang bernuansa hijau, seperti kura-kura. Namanya  Raphael, yang diambil dari tokoh kartun Kura-Kura Ninja.
Menurut manajer Toko Rouwen,  Guan Jing, proses pengecatan dimulai dengan memutihkan bulu si anjing.  Lalu dimandikan, dikeringkan, baru dicat. Keseluruhan pengecatan memakan  waktu hingga delapan jam.
Apakah pengecatan aman bagi  hewan? Menurut pelaksana Pusat Pelayanan Hewan Peliharaan Beijing, Mary  Peng, kebanyakan produk pewarna yang beredar di Cina tidak melakukan uji  coba pada hewan. Sehingga, "terkadang bisa fatal," ujarnya. Dia  mencontohkan banyak penjual kucing yang mengecat dagangan mereka  hitam-putih agar harganya bisa melonjak. Akibatnya, kucing-kucing kecil  itu sakit dan butuh perawatan intensif.
Namun manajer Toko Rouwen Guan  Jing membantah tudingan itu. Menurutnya, produk yang dia gunakan terbuat  dari bahan alami yang sudah teruji dan aman. "Tidak membahayakan  walaupun terjilat," katanya. Pengecatan ini, dia melanjutkan, bahkan  bisa membuat kesehatan hewan peliharaan meningkat. "Sebab orang akan  lebih banyak memuji mereka, karena terlihat lebih cantik,"  katanya.(TempoInteraktif)
No comments:
Post a Comment