Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Friday, March 25, 2011

10 Penyakit Terbanyak yang Membunuh Pria

Dari beberapa indikator, pria ternyata memiliki status kesehatan yang lebih buruk dibandingkan wanita. Angka kematian pria pun lebih tinggi dibandingkan wanita. Ada 10 penyakit yang paling banyak membunuh pria.

“Ada beberapa fakta yang dapat dilihat dan dirasakan terkait dengan rendahnya kesehatan pria dibandingkan wanita,” jelas Dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dalam acara Press Conference The 4th Annual Women’s Health Expo di FKUI-RSCM, Jakarta, Kamis (17/2/2011).

Menurut Dr Edy, hal yang paling nyata dan hampir terjadi di banyak negara di dunia adalah perbedaan angka harapan hidup antara pria dan wanita.

“Angka harapan hidup pria cenderung lebih pendek, berkisar 4 hingga 6 tahun lebih pendek dibandingkan wanita. Bila ditilik lebih jauh, ternyata kematian yang terjadi (khususnya pada pria) banyak yang bersifat prematur dan seharusnya dapat dicegah,” jelas Dr Edy.

Terkait hal tersebut, perlu dikenal dan diketahui dengan baik tentang penyakit yang sering diderita dan menjadi penyebab kematian pada pria, sehingga pada akhirnya tindakan promosi kesehatan atau pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin.

Dr Edy menjelaskan berikut 10 penyakit yang paling banyak membunuh pria:

1. Penyakit jantung
2. Kanker
3. Luka-luka atau kecelakaan
4. Stroke (cerebrovascular kecelakaan, CVA)
5. PPOK (penyakit paru obstruktif kronik)
6. Diabetes
7. Influenza dan Pneumonia
8. Bunuh diri
9. Penyakit ginjal
10. Penyakit Alzheimer

“Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit-penyakit tersebut dan meningkatkan perhatian pada diri sendiri akan adanya faktor-faktor risiko yang mungkin ada, seperti riwayat penyakit jantung, diabetes dan tekanan darah tinggi dalam keluarga, obesitas, gaya hidup buruk, kebiasaan merokok dan stres,” jelas Dr Edy.

Hal yang menarik, lanjut Dr Edy, sifat atau perasaan yang umum dijumpai pada pria yaitu ketakutan, malu dan tak mau mengalah, bisa terkait dengan masalah kesehatan pria.

“Ketakutan akan eksistensinya sebagai pria yang diragukan, malu untuk menyatakan diri sakit yang diidentikkan sebagai kelemahan dan selalu berusaha menampilkan diri serba mampu, sehingga muncul sifat tak mau mengalah,” ungkap Dr Edy.

Belum lagi kekhasan coping mechanism (respons saat menghadapi masalah) pada pria yang umumnya dilampiaskan pada hal-hal yang kurang baik untuk kesehatan sendiri, seperti merokok, minum alkohol, perilaku antisosial dan penggunaan obat-obatan.

“Melihat beberapa hal tersebut, maka keterlibatan orang lain atau kelompok lain sebagai pemacu agar para pria lebih memperhatikan kesehatannya menjadi sesuatu yang harus dilakukan. Dalam hal ini, wanita dapat sangat berperan,” tutup Dr Edy.

(mer/ir)
Merry Wahyuningsih – detikHealth
http://health.detik.com/read/2011/02/17/154439/1573061/763/10-penyakit-terbanyak-yang-membunuh-pria?ld991107763

***
Prostat dan Batu Ginjal Masalah Paling Umum di Indonesia

Keluhan seputar urologi (saluran kemih) banyak dialami pria dan wanita. Tapi di Indonesia, masalah kandung kemih yang paling umum terjadi adalah prostat dan batu ginjal.

Kasus gabungan kedua penyakit
ini mencapai 75 persen dari kasus-kasus urologi lainnya, seperti dilansir dari rilis pembukaan ‘Prostate & Stone Clinic – Urology Center’ di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, yang diterima detikHealth, Kamis (17/3/2011).

Prostat

Penyakit atau gangguan prostat adalah penyakit akibat ketidakseimbangan hormonal pada usia dewasa (di atas 70 tahun). Peningkatan hormon ini umumnya karena pertambahan usia dan juga penurunan fungsi penguraian yang membuat ukuran kelenjar prostat terus membesar.

Prostat yang membesar bisa mempersempit jalur saluran kencing sehingga proses buang air kecil akan terganggu, serta terjadi gangguan ereksi bila ada penyakit prostat.

Gejala yang muncul jika seseorang mengalami pembesaran ginjal seperti:

1. Tidak dapat menahan kebelet buang air kecil
2. Aliran air seni yang lemah
3. Fobia (takut) pada kencing karena selalu menimbulkan rasa nyeri
4. Sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil
5. Buang air kecil yang selalu tidak tuntas dan merasa anyang-anyangan
6. Setelah kencing ada sisa air seni yang keluar


Batu ginjal

Batu ginjal disebut juga dengan nephrolithiasis atau urolithiasis yang umumnya diderita oleh sekitar 12 persen laki-laki dan 5 persen perempuan pada usia 70-an tahun.

Batu yang berada di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) ini seperti batu atau kristal yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa berada di dalam ginjal maupun di dalam kandung kemih.

Gejala yang muncul umumnya adalah:

1. Timbul rasa sakit atau nyeri di perut bagian bawah mulai dari ringan hingga berat
2. Adanya darah saat buang air kecil
3. Keluar butiran batu kecil saat berkemih
4. Mual
5. Sakit saat buang air kecil
6. Sering buang air kecil (beser)

Jika batunya kecil maka bisa jadi tidak menimbulkan gejala yang biasanya terdeteksi saat pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis). Namun jika batu ginjal tidak tertangani dengan tepat bisa menyebabkan kerusakan ginjal.

Pusat Urologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk :

Dengan melakukan pendekatan multidisiplin, Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) mendirikan pusat urologi yang dilengkapi dengan Transrectal Assessments dan biopsi kelenjar prostat.

Serta ada juga alat tambahan lainnya seperti Uroflowmetry (untuk mendeteksi gangguan aliran kencing), Urodynamics (untuk mendeteksi disfungsi kandung kemih), Flexible Cystoscopy, dan prosedur yang hanya membutuhkan pembiusan lokal seperti kateterisasi, vasektomi, dilatasi urethra, dan bahkan intravesical kemoterapi.

Fasilitas ini diharapkan bisa memberikan pilihan penanganan dengan peralatan medis terkini serta dirancang dengan mengutamakan kenyamanan pasien.

(ver/ir)
Vera Farah Bararah – detikHealth
http://health.detik.com/read/2011/03/17/180745/1594821/763/prostat-dan-batu-ginjal-masalah-paling-umum-di-indonesia?ld991107763

***

Celana Tenaga Baterai untuk Atasi Penyakit Prostat

Hot pant atau celana pendek biasanya banyak digunakan oleh kaum perempuan. Tapi kini telah diciptakan hot pant bertenaga baterai yang bisa mengeluarkan panas dan menjadi cara baru untuk mengatasi gejala penyakit prostat.

Celana pendek yang berbahan dasar kain ini dirancang untuk dikenakan di bawah celana, memiliki elemen kecil yang dapat mengeluarkan panas.

Celana ini sedang dalam percobaan klinis untuk mengobati retensi urine, yaitu satu kondisi yang mempengaruhi orang di segala usia yang membuat sulit untuk buang air kecil.

Retensi urine terutama sering terjadi pada pria dengan pembesaran kelenjar prostat karena terhambat keluar ke kandung kemih, menyebabkan gejala seperti kesulitan buang air kecil, perlu sering pergi ke toilet dan kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

Gejala penyakit ini dapat berkisar dari ringan sampai parah, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk buang air kecil. Kondisi ini biasanya dirawat dengan obat-obatan atau operasi.

Hot pant baru yang dikembangkan oleh perusahaan AS dan diuji coba di Mobley Clinical Research Centre, Houston, Texas, dirancang untuk menghasilkan panas level rendah untuk mengatasi gejala penyakit prostat pada pria.

Ide untuk membuat celana pendek bertenaga baterai ini didasarkan pada bukti anekdot dan laporan kasus yang menunjukkan bahwa beberapa masalah pada saluran kemih dapat secara efektif dikurangi dengan memanaskan kulit bagian eksternal atau sering dikenal dengan efek Jacuzzi.

“Ini kedengarannya seperti teknik non-invasif yang masuk akal untuk dicoba dan hasilnya dapat menarik pada fase awal, terutama bagi orang-orang yang tidak bisa mentolerir atau tidak ingin minum obat,” jelas Raj Persad, konsultan ahli bedah urologi klinis dan dosen senior di University of Bristol, seperti dilansir Dailymail, Selasa (22/3/2011).

Teorinya adalah kehangatan yang diberikan oleh celana dapat membuat rileks sel-sel otot pada leher kandung kemih, urinary sphincter dan dasar panggul.

Dokter juga percaya bahwa kehangatan yang dihasilkan celana ini dapat mengurangi impuls dari jaringan komunikasi tubuh yang disebut sistem saraf otonom.

Jaringan ini umumnya tidak tergantung dari kontrol dan mengatur berbagai fungsi dasar seperti kontraksi kandung kemih.

Untuk beberapa alasan, sistem ini juga memberikan kontribusi pada masalah yang disebabkan karena pembesaran prostat dengan mencegah pengosongan kandung kemih.

Diperkirakan bahwa 60 persen dari pria berusia 60 tahun atau lebih memiliki beberapa derajat pembesaran prostat, juga dikenal sebagai benign prostatic hyperplasia (BPH).

Penyebab pasti tidak diketahui, tetapi penelitian menunjukkan hormon mungkin memainkan peranan penting. Beberapa studi menunjukkan hormon yang disebut dihidrotestosteron (DHT), yang kadarnya meningkat seiring usia, dapat merangsang pertumbuhan prostat.

(mer/ir)
Merry Wahyuningsih – detikHealth
http://health.detik.com/read/2011/03/22/115808/1598343/763/celana-tenaga-baterai-untuk-atasi-penyakit-prostat?l993306763

***

Peduli Kanker Prostat dengan Tidak Mencukur Kumis

Untuk mengingatkan bahaya kanker prostat, dibutuhkan simbol tertentu seperti halnya pita merah muda pada kanker payudara. Para pria di Kanada melakukannya lewat kampanye ‘Mo-vember’, yakni gerakan memanjangkan kumis (moustache) selama bulan November.

Untuk keempat kalinya sejak tahun 2007, kampanye ini digelar serentak di berbagai wilayah di seluruh Kanada. Kampanye yang bertujuan untuk mengalang dana ini diprakarsai oleh Prostate Cancer Foundation, sebuah lembaga nirlaba yang mengurusi kanker prostat.

Dengan perkiraan peserta mencapai puluhan ribu orang, Mo-vember direncanakan berlangsung hingga 25 November 2010. Pada puncak acara yang akan dirayakan di Phoenix, satu pria dengan kumis terbaik akan dipilih sebagai ikon kampanye kanker prostat dengan gelar Man of Mo-vember.

Meski rutin dilakukan di Kanada, kampanye ini sebenarnya dimulai di Australia pada tahun 2003 kemudian meluas ke Selandia Baru pada tahun berikutnya. Dalam pergaulan sehari-hari di kedua negara ini, kumis atau moustache kerap disingkat ‘mo’ sehingga gerakan memanjangkan kumis di bulan November disebut ‘Mo-vember’.

Dikutip dari Vancouversun, Minggu (7/11/2010), Kanada baru mulai mengadaptasi kampanye ini pada tahun 2007, dengan peserta sekitar 7.000 pria. Saat diperingati untuk ketiga kalinya pada 2009, jumlah peserta meningkat menjadi 35.158 pria dan berhasil meraih dana US$ 8 juta atau sekitar Rp 71,12 miliar.

Di negara yang terletak di wilayah Amerika Utara ini, kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang pria. Berdasarkan statistik, 1 di antara 7 pria di Kanada menderita kanker prostat dan diperkirakan tahun ini akan ada 4.300 kematian karenanya.

Meski angka kematiannya begitu tinggi, penyakit ini sebenarnya sangat mungkin untuk disembuhkan. Bahkan dalam 5 tahun terakhir, tingkat kesembuhan kanker prostat (lolos dari maut setelah terdiagnosis positif) di Kanada tercatat cukup tinggi yakni 95 persen.

(up/ir)
AN Uyung Pramudiarja – detikHealth
http://health.detik.com/read/2010/11/07/154059/1488663/763/peduli-kanker-prostat-dengan-tidak-mencukur-kumis?ld991107763

***

Penderita Prostat Tak Perlu Lagi Pakai Selang Kateter

Gangguan berkemih pada penderita prostat biasanya diatasi dengan penggunaan selang kateter. Kini peneliti menciptakan katup magnetik yang tertanam dalam kandung kemih untuk mengatasi gangguan sulit buang air kecil.

Gangguan berkemih terjadi ketika kelenjar prostat mengalami pembengkakan dan biasanya menjadi bagian dari proses penuaan alami. Prostat yang bengkak ini akan menekan uretra (tabung yang membawa urine keluar dari tubuh).

Gejala awal dari adanya masalah pada kandung kemih kemungkinan aliran urine yang lemah atau terganggu serta kesulitan untuk buang air kecil bahkan saat kandung kemih sudah penuh.

Saat ini perawatan untuk kondisi ini adalah memberikan obat untuk membuat otot dalam prostat rileks, mengurangi penyumbatan serta membuat agar prostat tersebut menyusut.

Beberapa penderita mengatasinya juga dengan penggunaan selang kateter, yaitu tabung tipis yang melalui uretra menuju kandung kemih. Urine ini akan dikumpulkan dalam tas atau kantung yang biasanya diikat pada kaki pasien. Tapi pada umumnya pasien tidak bisa menggunakan toilet layaknya orang normal.

Tapi kini peneliti membuat sebuah katup magnetik yang akan tertanam di dalam kandung kemih. Saat seseorang ingin pergi ke kamar mandi, maka ia akan menempatkan magnet tersebut disamping alat kelamin lalu membuka katupnya. Setelah selesai ia akan menarik kembali magnetnya dan katup akan tertutup secara otomatis.

Alat implan magnetik ini akan membuat seseorang bisa buang air kecil ke kamar mandi secara normal, tanpa memerlukan selang kateter dan kantung untuk menampung urin.

Implan ini disebut dengan Surinate, alat ini dapat disimpan sekitar empat minggu atau sampai masalah yang menyebabkan retensi urin tersebut berhasil diatasi. Namun saat ini masih menjalani uji klinis di Amerika Serikat.

“Penemuan ini bisa menjadi berita fantastis, karena membuat seorang laki-laki tidak perlu lagi menggunakan suatu kateter eksternal. Namun ujicoba masih tetap diperlukan untuk menunjukkan bahwa alat ini aman atau bisa mengatasi retensi urin yang akut,” ujar Dr Jon Rees, juru bicara dari Prostate UK, sepeti dikutip dari Dailymail, Selasa (1/6/2010).

Sementara itu ujicoba kecil telah dilakukan untuk mengatasi inkontinensia (gangguan berkemih) pada kaum perempuan. Hasilnya menunjukkan teknik ini bisa mengurangi gejala dari inkontinensia.

Sekitar 7 dari 10 perempuan melaporkan kondisinya telah membaik atau mengalami peningkatan setelah menggunakan alat ini.

(ver/ir)
Vera Farah Bararah – detikHealth
http://health.detik.com/read/2010/06/01/121302/1367368/763/penderita-prostat-tak-perlu-lagi-pakai-selang-kateter?ld991107763
***

Pria dengan Jari Manis Lebih Panjang Rawan Kena Kanker Prostat

Satu lagi misteri di balik ukuran jari manis pria yang lebih panjang. Kini peneliti menemukan pria yang memiliki jari manis lebih panjang dari telunjuk berisiko terkena kanker prostat lebih tinggi.

Peneliti dari Gachon University mengamati 366 pria berusia rata-rata 40 tahun yang datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit saat buang air kecil. Gangguan tersebut merupakan salah satu gejala kanker prostat.

Peneliti lalu mengukur panjang jemari pada telapak tangan kanan para pria tersebut, mulai dari pangkal hingga ujungnya. Ternyata, pria-pria tersebut memiliki jari manis yang cenderung lebih panjang dibandingkan telunjuk.

Hasil pengukuran lalu dibandingkan dengan tes darah. Dugaan bahwa panjang jari berhubungan dengan kanker prostat terbukti, sebab kadar prostate specific agent (PSA) teramati 2 kali lebih tinggi dibandingkan pria normal.

PSA merupakan senyawa yang digunakan sebagai indikator pada kanker protat. Apabila ditemukan dalam kadar yang lebih tinggi, maka risiko kanker prostat otomatis juga lebih besar.

Pengukuran dilakukan pada tangan kanan karena perbedaan panjang jari biasanya teramati dengan lebih jelas pada sisi tersebut. Para ahli juga mengungkap, ini disebabkan karena tangan kanan lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi hormonal selama dalam kandungan.

Salah satu hormon yang berpengaruh adalah testosteron, yang ternyata juga menstimulasi terbentuknya sel kanker. Penelitian sebelumnya mengungkap, jari manis akan menjadi lebih panjang jika kadar testosteron saat dalam kandungan lebih tinggi.

“Perbedaan panjang jari manis dengan telunjuk disebut dengan digit ratio. Karena sebanding dengan kadar PSA yang tingggi, maka digit ratio bisa dipakai untuk memprediksi risiko kanker prostat,” ungkap para peneliti dalam laporan yang dimuat oleh jurnal Urology, dikutip dari Dailymail, Rabu (21/72010).

Sebelumnya penelitian yang dilakukan peneliti dari University of Mainz, Jerman menemukan pria yang memiliki jari manis yang panjang cenderung menyetir lebih cepat, menyukai bahaya, selalu mengambil risiko dan sering parkir sembarangan.

Sedangkan peneliti dari The University of Liverpool’s School of Archaeology, Classics and Egyptology mengungkap pria dengan jari-jari yang panjang lebih temperamental. Peneliti menemukan hubungan antara panjang jari dengan emosi dan sifat seseorang, terutama sifat maskulin, agresif dan temperamental.

(up/ir)
AN Uyung Pramudiarja – detikHealth
http://health.detik.com/read/2010/07/21/161634/1403930/763/pria-dengan-jari-manis-lebih-panjang-rawan-kena-kanker-prostat?ld991107763


http://habibmaulana.com/10-penyakit-terbanyak-yang-membunuh-pria/

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer