Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Wednesday, February 2, 2011

Perkampungan Jakarta ini Terisolasi Selama 30 Tahun


Miris, di tengah zaman yang serba modern ini, masih ada sebuah perkampungan yang terisolasi. Ya, sudah 30 tahun Kampung Poncol RT 13 RW 03, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, terisolasi dan tidak leluasa keluar masuk pemukiman mereka.

Perkampungan ini dihuni oleh 70 keuarga dengan jumlah keseluruhan sekitar 200 jiwa lebih. Untuk masuk ke perkampungan ini harus melalui pintu masuk kompleks tentara Mako Resimen Induk Kodam Jaya (Rindam Jaya), di Jalan Raya Condet.

Untuk akses keluarnya, harus melalui jembatan gantung. Kondisinya miris, cukup membahayakan, hanya dibuat dari kayu yang kapasitas bebannya terbatas. Jembatan selebar satu setengah meter ini tergantung di atas Sungai Ciliwung yang menghubungkan permukiman warga dengan permukiman di Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lewat jembatan itu, warga bisa menuju Jalan Pol Tangan yang tembus ke Jalan TB Simatupang.

Jembatan tersebut hanya bisa dilalui satu sepeda motor dan hanya dibangun secara swadaya oleh warga ini tampak membahayakan. Kendaraan roda empat tidak dapat melintasi jembatan ini. Cukup membahayakan, jembatan in bergoyang ketika dilewati dan mungkin sewaktu-waktu bisa ambruk.

Menurut Ketua RT 13 RW 03 Kelurahan Gedong, Muhammad, dulunya warga menggunakan getek atau perahu untuk melewati kali ini. Namun kondisi makin tak memadai hingga akhirnya dibuat jembatan yang lebih tinggi untuk mengindari banjir.

“setiap tahun jembatan gantung dari kayu dan bambu ini mesti direnovasi, terutama untuk mengganti pijakan jembatan yang lapuk karena dimakan usia,” jelasnya, Senin (31/01) kemarin.

Kini warga sangat mengharapkan agar Pemprov DKI atau Pemkot Administrasi Jakarta Timur mau membuat jembatan yang lebih baik, bahkan permanen, seperti jembatan yang menuju Pasar Minggu.

“Sudah diusulkan dari dulu, tapi belum ada realisasinya, paling tidak keamanan jembatan ini yang harus diperhatikan. Sebab selain selalu bergoyang hebat, apalagi jika ada angin, pijakan dan pegangan untuk jembatan sangat minim,” katanya.

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer