Labels

Ajaib (105) Akhir Zaman (12) Akuntansi (1) Alam (344) Aneh (896) Anime (19) Asal Usul (175) Cerita (73) Cewek (73) Cowok (37) Design (143) Download (7) Ekonomi (28) Fakta (2345) Fenomena (80) fotografi (74) Games (4) Geografi (53) Gila (92) GO Green (58) Hebat (669) Hewan (262) Ilusi (11) Indah (268) Indonesia (197) informasi (3209) Inspirasi (126) Kamus (2) Kecantikan (79) kesehatan (607) Langka (58) lifestyle (232) Love (3) Lucu (156) Makanan (115) Mantap (448) Menakjubkan (1400) Misteri (64) Mitos (39) Movie (1) Otomotif (59) Parfum (2) Puzzle (19) Rapture (2) Relationship (81) Renungan (27) Resensi (3) Resep (3) Science (190) Seni (93) Serba 10 (442) Sport (99) Teknologi (391) Tips (768) Travel (101) Trik (471) Unik (1072) Wallpapers (1)

Tuesday, February 8, 2011

Arti dan Makna di Balik HuruF Jawa

1. Huruf Ha Berarti `hidup’, atau huruf berarti juga ada hidup, sebab memang hidup itu ada, karena ada yang menghidupi atau yang memberi hidup, hidup itu adalah sendirian dalam arti abadi atau langgeng tidak terkena kematian dalam menghadapi segala keadaan. Hidup tersebut terdiri atas 4 unsur
yaitu:
a. api
b. angin
c. bumi
d. air

2. Huruf Na
Berari `nur’ atau cahaya, yakni cahaya dari Tuhan YME dan terletak pada sifat manusia.

3. Huruf Ca
Berarti `cahaya’, artinya cahaya di sini memang sama dengan cahaya yang telah disebutkan di atas. Yakni salah satu sifat Tuhan yang ada pada manusia. Kita telah mengetahui pula akan sifat Tuhan dan sifat-sifat tersebut ada pada yang dilimpahkan Tuhan kepada manusia karena memang Tuhan pun menghendaki agar manusia itu mempunyai sifat baik.

4. Huruf Ra
Berarti `roh’, yaitu roh Tuhan yang ada pada diri manusia.

5. Huruf Ka Berarti `berkumpul’, yakni berkumpulnya Tuhan YME yang juga terletak pada sifat manusia.

6. Huruf Da
Berarti `zat’, ialah zatnya Tuhan YME yang terletak pada sifat manusia.

7. Huruf Ta
Berarti `tes’ atau tetes, yaitu tetes Tuhan YME yang berada pada manusia.

8. Huruf Sa
Berarti `satu’. Dalam hal ini huruf sa tersebut telah nyata menunjukkan bahwa Tuhan YME yaitu satu, jadi tidak ada yang dapat menyamai Tuhan.

9. Huruf Wa
Berarti `wujud’ atau bentuk, dalam arti ini menyatakan bahwa wujud atau bentuk Tuhan itu ada dalam manusia yang setelah bertapa kurang lebih 9 bulan dalam gua garba ibu lalu dilahirkan dalam wujud diri.

10. Huruf La
Berarti `langgeng’ atau `abadi’, la yang mengandung arti langgeng ini juga nyata menunjukkan bahwa hanya Tuhan YME sendirian yang langgeng di dunia ini, berarti abadi pula untuk selama-lamanya.

11. Huruf Pa
Berarti `papan’ atau `tempat’, yaitu papan Tuhan YME-lah yang memenuhi alam jagad raya ini, jagad gede juga jagad kecil (manusia).

12. Huruf Dha
Berarti dhawuh, yiatu perintah-perintah Tuhan YME inilah yang terletak dalam diri dan besarnya Adam, manusia yang utama.

13. Huruf Ja
Berarti `jasad’ atau `badan’. Jasad Tuhan YME itu terletak pada sifat manusia yang utama.

14. Huruf Ya
Berarti `dawuh’. Dawuh di sini mempunyai lain arti dengan dhawuh di atas, karena dawuh berarti selalu menyaksikan kehendak manusia baik yang berbuat jelek maupun yang bertindak baik yang selalu menggunakan kata-katanya “Ya”.

15. Huruf Nya
Berarti `pasrah’ atau `menyerahkan’. Jelasnya Tuhan YME dengan ikhlas menyerahkan semua yang telah tersedia di dunia ini.

16. Huruf Ma
Berarti `marga’ atau `jalan’. Tuhan YME telah memberikan jalan kepada manusia yang berbuat jelek dan baik.

17. Huruf Ga
Berarti `gaib’, gaib dari Tuhan YME inilah yang terletak pada sifat manusia.

18. Huruf Ba
Berarti `babar’, yaitu kabarnya manusia dari gaibnya Tuhan YME.

19. Huruf Tha
Berarti `thukul’ atau `tumbuh’. Tumbuh atau adanya gaib adalah dari kehendak Tuhna YME. Dapat pula dikatakan gaib adalah jalan jauh tanpa batas, dekat tetapi tidak dapat disentuh, seperti halnya cahaya terang tetapi tidak dapat diraba atau pun disentuh, dan harus diakui bahwa besarnya gaib itu adalah seperti debu atau terpandang. Demikianlah gaibnya Tuhan YME itu (micro binubut).

20. Huruf Nga
Berarti `ngalam’, `yang bersinar terang’, atau terang/gaib Tuhan YME yang mengadakan sinar terang.

Demikianlah huruf Jawa yang 20 itu dan ternyata dapat digunakan sebagai lambang dan dapat diartikan sesuai dengan sifat Tuhan sendiri, karena memang seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa Jawa yang menggunakan huruf Jawa itupun merupakan sabda dari Tuhan YME.

Arti Huruf Jawa
Sebelumnya telah diuraikan mengenai pembukaan huruf Jawa dengan agak panjang lebar, sekarang akan dicoba untuk menjelaskan arti dari huruf Jawa tersebut sebagai perangkat pengetahuan kita dalam menghayati hidup bagi manusia ini.

1. Ha-na-ca-ra- ka
Hanacaraka berarti `adanya utusan’, yaitu utusan Tuhan YME, siapakah utusan Tuhan tersebut? Yaitu Ayah dan Ibu. Arti utusan di sini janganlah disalahartikan sebagai Nabi. Ayah dan Ibu sebagai utusan Tuhan berarti sebagai utusan untuk melangsungkan hidup, sedangkan Nabi adalah utusan Tuhan dalam arti luas.

2. Da-ta-sa-wa- la
Datasawala berarti `sama berperang’. Dahulu pada waktu Aji Saka datang di Pulau Jawa, beliau membawa dua utusannya, yaitu Doro dan Sembodo. Di suatu tempat kedua utusan tersebut mendapat perintah bahwa seorang utusan disuruhnya menjaga sebuah pusaka yang ditinggalkan, sedangkan utusan lain tetap mengikuti kepergian Aji Saka. Setelah jauh perjalanan Aji Saka menyuruh utusan yang mengikutinya untuk kembali menjemput pusaka yang ditinggalkannya. Kedua utusan tersebut berperang untuk mendapatkan pusaka karena menurut perintah dahulu adalah Aji Saka sendirilah yang akan mengembalikannya, sedangkan dalam kenyataannya hanya utusan yang menjemputnya; oleh karena itulah terjadi peperangan antara kedua utusan tadi. Maka sawala (perang) pun terjadilah.

Maka kita kupas arti kalimat di atas sesuai dengan kehidupan manusia sebagai utusan Tuhan untuk kelangsungan hidup tersebut. Ketika ayah dan ibu menjalin rasa menjadi satu, sebenarnya mereka sedang mengadakan peperangan merebut pusaka, apakah itu? Yaitu pusaka Sarutama ialah pusaka yang sangat keramat atau sangat sakti dan berarti pula saru akan tetapi utama. Sarutama dalam arti apabila berlari tanpa busana (karena memang dalam keadaan menjalin rasa
tersebut sudah tentu tanpa busana) sedangkan utama apabila mempunyai keturunan dalam wujud lahir jabang bayi. Dengan demikian maka arti tersirat huruf Jawa memang terdapat pula dalam manusia pria dan wanita.

3. Pa-da-ja-ya- nya
Di dalam peperangan antara Doro-Sembodo tadi, ternyata kedua utusan tersebut sama-sama saktinya, tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang. Dengan demikian maka peperangan antara Ayah dan Ibu tadi juga tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah, sebab mereka sama-sama saktinya, karena sama-sama kehendaknya, sama-sama senangnya, sama-sama pasrahnya mempermainkan pusaka saru dan utama tadi dan sama-sama melaksanakan tugasnya sebagai utusan.

4. Ma-ga-ba-ta- nga
Arti magabatanga adalah sama-sama menjadi bangkai. Jadi akhirnya baik Doro maupun Sembodo akhirnya mati sampyuh menjadi bangkai karena telah sama-sama melaksanakan kewajibannya sebagai utusan Aji Saka. Demikian pula ayah dan ibu yang telah melaksanakan kewajibannya sebagai utusan Tuhan dalam melangsungkan hidup, setelah mereka berdua berperang dan sama-sama saktinya akhirnya menjadi bangkai, artinya setelah menjalin rasa menjadi satu tadi, kedua raga tadi menjadi lemas terus tertidur sampai melupakan segala-galanya. Tidur dapat dikatakan pula kematian dalam kehidupan (mati dalam hidup), artinya ialah keadaan raga adalah seperti mati akan tetapi masih terdapat hidup, nyawa di dalamnya.
Dalam keadaan demikian itu maka tidak disadarilah apabila harta bendanya diambil orang lain. Karena itu kupasannya adalah bahwa hidup (nyawa) tidak membutuhkan harta benda sebab nyawalah pangemong raga, sedangkan harta benda tersebut adalah kebutuhan manusia.
Arti Sifat Dua Puluh
Terurai di atas telah diketahui bahwa sifat dua puluh itu juga terdapat pada manusia. Dalam hal ini berarti bahwa sifat dua puluh tersebut terdapat pada ayah dan ibu yang berarti pada dua orang itulah tempat hidup tersebut, sedangkan kedua orang ayah dan ibu tadi merupakan satu kesatuan yang di dalam bahasa Jawa terkenal dengan istilah loro loroning atunggal atau dwi-tunggal.

Oleh karena itu, letak manusia tersebut dapat dikatakan Sastra Jendra Hayuningrat, maksudnya bahwa sabda Tuhan YME itu jelas dalam perwujudan manusia pria dan wanita. Dengan demikian, bagi manusia yang utama sudah seharusnya dapat mencapai budi luhur sebagai pengejawantahan dari kerahayuan Purwa dan Wasana yakni kerahayuan hidup mula dan akhir. Meskipun manusia itu diwenangkan untuk mencapai kehendaknya yakni dapat mencapai kebahagiaan duniawi dan harta benda akan tetapi pencapaiannya itu sudah tentu harus dengan hati bersih, agar dapat menjaga hidup suci dan supaya mendapatkan kesempurnaan hidup lahirian dan batiniah.

Hendaknya dipahami bahwa ketentraman hidup itu terletak dalam rasa, yakni rasa bersih dan suci. Dengan kekotoran hati, tidaklah terdapat ketentraman hidup, dan ketentraman hidup tersebut merupakan pencerminan rasa yang telah sumeleh dan pasrah.

Rasa suci menimbulkan tingkah laku, tutur kata dan sikap tindak tanduk yang baik, sebaliknya rasa kotor selalu menimbulkan hal-hal yang kurang pantas dan senonoh. Seperti telah diuraikan sebelumnya, manusia juga utusan Tuhan YME, hanya dalam artian kewenangannya ataupun kekeluargaannya tidaklah melebihi dengan yang mengutus. Manusia itu hanyalah berwenang menguasai akan tetapi tidak mahakuasa. Sebab yang dimaksudkan dengan Mahakuasa adalah adanya kekuasaan yang melebihi kekuasaan manusia, yaitu dapat membuat bentuk atau wujud yang sama dengan bentuk dan wujud manusia. Ia dapat menciptakan kehidupan dan asal mula kehidupan, dan hal ini tidak terdapat pada diri manusia.

http://supernova-planing.blogspot.com/2011/02/arti-dan-makna-di-balik-huruf-jawa.html
Semoga Bermanfaat. Salam

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Entri Populer