Ditengah kericuhan yang memprovokasi sebagian masyarakat Indonesia untuk bersikap radikal, sebagian masyarakat Indonesia lainnya tetap tidak melupakan sikap asli bangsa ini. Keramahan. Siapa sangka karena keramahan penduduknya, Ubud mengambil hati masyarakat dunia sampai kota di Bali ini dinobatkan sebagai kawasan internasional terbaik di Asia.
Keramahan yang mendarah-daging dalam budaya Ubud ini menjadi kelebihan utama kota tersebut yang diakui dalam majalah Amerika, Conde Nast Traveler, sebagai kota terbaik. Setelah didiskusikan oleh 25 ribu responden dari majalah tersebut, tahun ini Ubud mendapatkan nilai tertinggi untuk kota terbaik di Asia mengalahkan kawasan lainnya seperti Bangkok, Hongkong dan Kyoto. Usaha sederhana seperti bersikap ramah saja bisa menjadi komponen penarik turis asing dan meninggalkan kesan hangat di hati mereka, maka hal tersebut seharus dijaga.
Bendesa Adat Ubud, Tjokorda Raka Kerthiasa, bahkan tidak menyangka kota yang dibanggakannya mendapat sambutan positif dari masyarakat internasional. Disini kebudayaan terlihat sebagai pahlawan dalam menebarkan pesona kota Ubud. Hal seperti ini dapat membawa nama baik Bali, bahkan Indonesia sebagai bentuk promosi wisata.
Selain Ubud yang baru saja menjadi lokasi syuting film berjudul Eat, Pray, Love yang dilakoni Julia Roberts, kota lainnya di Bali memang sudah menjadi tempat favorit internasional untuk berwisata sampai mengadakan konferensi dunia. Untuk mendukung kebudayaannya, saat ini Bali tengah menggalakkan program penghijauan atau Bali Green dengan ambisi menjadi pulau organik.
Penghargaan dari masyarakat internasional ini seharusnya bisa menjadi semangat untuk semua masyarakat Ubud maupun Indonesia agar terus meningkatkan usaha mendukung pariwisata Indonesia dari bidang infrastruktur, lingkungan, sampai sikap bersahabat terhadap sesama bangsa.
No comments:
Post a Comment