Belasan anggota Komisi V DPR, Selasa (26/10) malam berangkat ke Italia untuk kunjungan kerja. Mereka tidak menyampaikan rencana keberangkatan ke publik seperti yang sudah digariskan oleh pimpinan Dewan.
"Ya, sudah berangkat tadi malam. Tapi informasi lebih jauhnya silakan saja tanyakan pada ketua rombongan," kata anggota Komisi V DPR Saleh Husin, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/10/2010).
Saleh enggan menjelaskan lebih jauh perihal kunjungan tersebut. Namun dia membenarkan jika studi banding dilakukan dalam rangka penyusunan RUU Rumah Susun.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kunjungan ini akan berlangsung selama lima hari. Mereka yang berangkat adalah Yasti Soepredjo Mokoagow dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) dan Muhidin Mohamad Said dari Fraksi Partai Golkar, masing-masing selaku ketua delegasi.
Lalu ada empat orang dari Fraksi Partai Demokrat, tiga dari dari Fraksi Partai Golkar, dua dari FPDI-Perjuangan, dua orang dari FPPP, lalu masing-masing satu orang dari FPKS, FPKB dan F-Gerindra.
Sikap diam-diam ini bertentangan dengan instruksi pimpinan Dewan sebelumnya. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, sempat menegaskan bahwa semua kunjungan ke luar negeri harus dilakukan transparan.
Salah satu caranya adalah dengan menyampaikan ke publik maksud dan tujuan studi banding sebelum dan sesudah melakukan perjalanan. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh anggota komisi V.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua DPR Anis Matta juga menyampaikan ada kunjungan ke Hungaria oleh anggota Dewan. Tim dipimpin oleh wakil ketua Pramono Anung.
Namun, kunjungan ini sifatnya muhibah atau balasan atas kunjungan serupa ke Indonesia. "Ini undangan sifatnya, beda dengan studi banding," kata Anis.
Saleh enggan menjelaskan lebih jauh perihal kunjungan tersebut. Namun dia membenarkan jika studi banding dilakukan dalam rangka penyusunan RUU Rumah Susun.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kunjungan ini akan berlangsung selama lima hari. Mereka yang berangkat adalah Yasti Soepredjo Mokoagow dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) dan Muhidin Mohamad Said dari Fraksi Partai Golkar, masing-masing selaku ketua delegasi.
Lalu ada empat orang dari Fraksi Partai Demokrat, tiga dari dari Fraksi Partai Golkar, dua dari FPDI-Perjuangan, dua orang dari FPPP, lalu masing-masing satu orang dari FPKS, FPKB dan F-Gerindra.
Sikap diam-diam ini bertentangan dengan instruksi pimpinan Dewan sebelumnya. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, sempat menegaskan bahwa semua kunjungan ke luar negeri harus dilakukan transparan.
Salah satu caranya adalah dengan menyampaikan ke publik maksud dan tujuan studi banding sebelum dan sesudah melakukan perjalanan. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh anggota komisi V.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua DPR Anis Matta juga menyampaikan ada kunjungan ke Hungaria oleh anggota Dewan. Tim dipimpin oleh wakil ketua Pramono Anung.
Namun, kunjungan ini sifatnya muhibah atau balasan atas kunjungan serupa ke Indonesia. "Ini undangan sifatnya, beda dengan studi banding," kata Anis.
No comments:
Post a Comment