TEMPO Interaktif, Jakarta - Penelitian menunjukkan seseorang lebih sering berbohong ketika 'berbicara' melalui situs jejaring sosial, seperti Twitter dan Facebook ketimbang berbicara 'face to face'.
Sebuah survei yang dilakukan Optimum Research terhadap 2.012 orang mengungkapkan hanya 20 persen orang yang berkata jujur ketika berkomunikasi melalui Twitter atau pesan teks lainnya. Sepertiga dari responden mengaku berkata jujur ketika berbicara secara langsung dengan seseorang.
Menurut psikolog Glenn Wilson, teknologi modern seperti smartphone, jejaring sosial dan pesan instan menjadi inovasi untuk berinteraksi dan menghilangkan hambatan percakapan. "Teknologi juga bisa membuka wacana seseorang," katanya.
Namun, lanjut Glenn, terkadang memang dibutuhkan interaksi langsung, misalnya bertemu kemudian berbicara dan membaca bahasa tubuh lawan bicara. "Ini bisa menunjukkan ketulusan seseorang," katanya.
No comments:
Post a Comment