Rumah tua tersebut menggunakan kayu bayam dan atapnya juga berasal dari kayu yang disebut sirap. Rumah itu terdiri atas 3 kamar dan aula yang berukuran 12 x 15 meter untuk menerima tamu raja.
Kamar yang terletak di bagian tengah ditempati oleh raja dan permaisurinya. Sedangkan kamar lainnya ditempati oleh anak-anaknya. Ketiga kamar tersebut sekarang digunakan sebagai tempat koleksi benda-benda bersejarah (Museum Balla lompoa).
Selain Balla lompoa, ada rumah besar yang disebut Istana Tamalate, yang dibangun oleh mantan Bupati Gowa H Syahrul Yasin Limpo, yang saat ini menjabat Gubernur Sulawesi Selatan, pada 1995. Istana Tamalate ini digunakan sebagai tempat pertemuan pemerintah daerah dan seluruh kegiatan pemerintah daerah.
Rumah berukuran 422 meter per- segi yang terletak di Jalan Poros Sungguminasa-Gowa itu sejak 2009 hingga kini masih dalam proses revitalisasi. Revitalisasi tahap pertama dilakukan terhadap penataan halaman. Penataan ini menelan dana Rp 5 miliar. Sedangkan tahap kedua akan dilakukan pengangkatan lan- dasan tiang setinggi 3 meter, yang rencananya dilakukan pada Maret mendatang. Anggaran yang disediakan sekitar Rp 10 miliar.
http://kolakmanis.blogspot.com/2010/10/rumah-kayu-terbesar-di-dunia-ada-di.html
No comments:
Post a Comment