Dapunta Online - YAYASAN Global Fund Heritage yang berbasis di Amerika Serikat baru-baru ini melaporkan bahwa hampir 500 situs budaya di dunia yang ada di 100 negara termiskin dan negara berkembang, lebih dari 200 diantaranya mengalami kerusakan parah dan menyebabkan kerugian yang tidak dapat diubah, termasuk kompleks kuno Candi Angkor Wat di Kamboja yang menjadi salah satu landmark besar di benua Asia.
Seperti yang dilansir dari Associated Press, Senin (18/10/2010), laporan itu menyebutkan bahwa kerusakan terjadi karena ancaman ulah manusia secara simultan yang begitu cepat, seperti tekanan pengembangan, pariwisata berkelanjutan, manajemen yang tidak memadai, penjarahan, perang dan konflik.
Selain Angkor Wat, situs lainnya adalah situs arkeologi Sumeria di Irak selatan yang mengalami penjarahan besar-besaran, kota kuno Hasankeyf di Turki yang dibanjiri oleh proyek bendungan baru, dan termasuk Kashgar di Cina barat, yang akan dilakukan pembongkaran oleh pemerintah setempat untuk melindungi dari gempa bumi dengan memindahkan lebih dari 50.000 orang.
Di dalam laporan tersebut juga mengungkapkan penyebab rusaknya beberapa bagian di candi Angkor Wat, akibat terjadinya peningkatan pengunjung sebesar 188 persen dari 840.000 orang pada tahun 2000, dan menjadi 2,4 juta orang pada 2009. Pengunjung yang memanjat reruntuhan menyebabkan kerusakan berat pada batu Khmer asli.
Bangun Hotel dan restoran di dekat Angkor Wat juga melemahkan akuifer wilayah yang mengakibatkan 54 menara candi Bayon tenggelam ke dalam tanah.
Tan Sambu, seorang pejabat Otoritas Aspara, lembaga pemerintah Kamboja yang mengawasi candi mengatakan, pihaknya telah menerbitkan pedoman bagi wisatawan untuk tidak menyentuh ukiran dan patung.
“Tentu saja ketika ada banyak wisatawan berkunjung, kerusakan bangunan batu asli di kuil tidak dapat dihindari, namun agen kami telah berusaha untuk mengurangi dampaknya sebanyak mungkin,” kata Tan.
Global Heritage mengungkapkan jika pelestarian warisan budaya dunia harus diakui sebagai prioritas global layaknya memerangi perubahan iklim dan keanekaragaman hayati. [*] (yul/dpt)
No comments:
Post a Comment