Jakarta, Mungkin Anda merasa sudah melakukan semua hal dengan baik untuk mencegah datangnya penyakit. Makan makanan bergizi, olahraga rutin, tidak merokok dan mengurangi stres. Tapi ternyata setelah cek ke dokter, tekanan darah Anda dinyatakan tinggi. Bisa jadi itu karena Anda tinggal di tepi jalan yang penuh kebisingan.
Hipertensi atau darah tinggi bisa diakibatkan banyak faktor, mulai dari pola makan yang salah, gaya hidup yang tidak sehat hingga stres. Namun peneliti menemukan penyebab baru yang mungkin dianggap remeh oleh penderita hipertensi, yaitu suara bising. Mereka yang punya rumah di tepi jalan pun berisiko kena hipertensi.
Peneliti mengatakan bahwa mereka yang memiliki rumah di pinggir jalan dan sering mendengar suara klakson, gemuruh atau rem berdecit berisiko terkena penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang lebih besar dibanding mereka yang tinggal di dalam komplek atau perumahan.
Sebuah tim dari University Hospital, Swedia melakukan analisa terhadap 28.000 partisipan yang tinggal di Scania, sebuah provinsi di sebelah selatan Swedia untuk mengetahui hubungan antara pengaruh suara bising dengan hipertensi.
Ternyata peneliti menemukan bahwa mereka yang bertempat tinggal di dekat keramaian atau jalanan, dengan tingkat suara di atas 60 desibel terkena penyakit darah tinggi dan biasanya berakhir pada penyakit kardiovaskular seperti jantung atau stroke.
Semakin tinggi tingkat kebisingan, risiko kena hipertensi pun semakin tinggi, demikian menurut peneliti. “Tingkat kebisingan juga mempengaruhi hipertensi sesuai usia. Semakin tua akan semakin parah tingkat hipertensinya,” ujar Theo Bodin, seorang peneliti dari University Hospital seperti dilansir Health, Senin (14/9/2009).
Sebanyak 30 persen masyarakat Eropa tinggal di daerah lalu lintasa dan jalan raya dengan tingkat kebisingan rata-rata 55 desibel atau lebih. “Suara lalu lintas yang bising adalah sumber penyakit hipertensi yang harus diwaspadai,” ujar Bodin.
Beberapa penyebab hipertensi lainnya adalah kelainan hormon, penyakit ginjal, obat-obatan (pil KB, alkohol, kokain, dll), obesitas dan sering mengonsumsi makanan asin (berkadar garam tinggi).
Gejala yang timbul biasanya sakit kepala, pendarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah dan pandangan kabur. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
No comments:
Post a Comment