REPUBLIKA.CO.ID,VATICAN CITY--Pemimpin Katolik dunia, Paus Benediktus XVI tampaknya mulai melunak menyikapi pemakaian kondom dalam berhubungan seksual. Dalam kasus tertentu, Paus menganggap pemakaian kondom oleh gigolo diperbolehkan untuk menghindari penyebaran virus HIV.
Sikap Paus itu dimuat dalam buku barunya yang akan diluncurkan Selasa (23/11) pekan depan. Sebagian isi dari buku yang berjudul ''Cahaya Dunia: Paus, Gereja dan Tanda-tanda Waktu'' itu diungkap oleh harian Vatican, Sabtu (20/11) kemarin.
Dalam buku hasil wawancara panjang dengan jurnalis Jerman itu, Paus mengatakan pemakaian kondom dibolehkan dalam kondisi tertentu seperti bagi pelacur laki-laki alias gigolo untuk mencegah penyebaran HIV. Padadal ajaran gereja yang lama menentang pemakaian kondom sebagai alat kontrasepsi. Kondom juga tak boleh dipakai meski dengan alasan mencegah penyebaran HIV/AIDS.
Namun kini, Benediktus menganggap pemakaian kondom oleh kalangan gigolo itu bukanlah isu pokok dan kondom juga bukan merupakan solusi moral. Namun pemakaian kondom bisa digunakan untuk mengurangi risiko penyebaran inveksi penyakit.
Pernyataan Paus ini dinilai sebagai pergeseran posisi gereja Katolik. Karena sebelumnya pada Maret 2009 ketika berada di Afrika, dia mengatakan bahwa kondom tak akan menyelesaikan masalah AIDS. Sebaliknya, kondom malah bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit mematikan itu.
Waktu itu, pernyataan Paus yang menentang penggunaan kondom meski untuk menghindari penyebaran HIV/AIDS itu kontan mendapatkan kecaman dari sejumlah negara Eropa seperti Prancis, Jerman, maupun badan PBB yang memerangi AIDS. Pernyataan Paus itu dianggap tidak bertanggung jawab dan membahayakan.
No comments:
Post a Comment