VIVAnews -- Sebuah mumi Mesir berusia 1.700 tahun menyimpan sebuah misteri. Siapapun identitas mumi itu, ia diduga tewas tak wajar.
Mumi itu adalah seorang anak kecil yang hidup sekitar 350 tahun sebelum Masehi. Sabtu lalu, para ilmuwan melakukan pemindaian (scan) untuk mengetahui jenis kelaminnya.
Awalnya, pada pengujian pertama 17 tahun lalu, mumi yang disimpan di Museum Saffron Walden di Essex, Inggris diduga sebagai bocah laki-laki.
Uji sinar X dilakukan setelah Dr Christina Riggs, dari University of East Anglia meneliti mumi itu.
Ia mengatakan, pita yang membungkus mumi serupa dengan pita yang digunakan untuk membungkus mumi perempuan di Thebes dalam periode waktu yang relatif sama.
Belakangan, hasil scan mengungkapkan ia kemungkinan besar adalah seorang gadis kecil.
Tak hanya itu, pemindaian dengan sinar X di Addenbrooke's Hospital, Cambridge, Inggris, mengungkap sebuah rahasia kelam. Bocah itu mungkin tewas secara mengenaskan.
Investigasi menyebutkan, bocah yang jenis kelaminnya belum dipastikan itu mengalami pecah di bagian tengkorak dan tulang lehernya patah sebelum meninggal.
Ahli radiografi syaraf, Halina Szutowicz menduga, bocah itu dibunuh.
Meski, "ini bisa jadi karena jatuh atau kecelakaan, seperti yang umum terjadi pada kematian anak. Tapi kami tak bisa memutuskannya," kata dia seperti dimuat Daily Mail.
Namun, "ada banyak luka yang mungkin berujung pada kematian anak ini. Kami belum yakin, tapi kami punya dugaan. Kami masih menunggu pendapat radiologis sebelum mengumumkan hasil pastinya."
Para ilmuwan merasa beruntung melakukan pemindaian pada tubuh mumi itu. "Ini sangat istimewa, untuk bisa sedekat ini dengan sesuatu yang sangat kuno," tambah Szutowicz.
No comments:
Post a Comment