LIMA, KOMPAS.com - Ahli fosil dan purbakala menemukan tembakau di Amazon Utara, Peru, yang berasal dari zaman Pleistosen, sekitar 2,5 juta tahun lalu, kata beberapa ilmuwan, Jumat (20/11).
Tumpukan tembakau dengan luas sekitar 30 meter persegi itu, ditemukan para ilmuwan dari Meyer-Honninger Paleotology Museum awal pekan lalu di lembah sungai Maranon di Peru Utara. "Temuan ini memungkinkan kami menetapkan bahwa tanaman itu berasal dari zaman Pleistosen dan mengkonfirmasi itu asli dari Peru," kata museum tersebut di dalam satu pernyataan.
Tembakau dihisap dan dikunyah oleh warga suku asli Amerika jauh sebelum kedatangan penjelajah Eropa pada abad ke-15, kata para ilmuwan itu. Tembakau juga digunakan untuk tujuan pengobatan berbagai penyakit mulai dari obat tetes mata sampai untuk obat cuci perut. Tembakau juga digunakan dalam upacara, seperti menyemburkan asap ke wajah para pejuang sebelum mereka bertempur dan pada perempuan sebelum mereka melakukan hubungan badan.
No comments:
Post a Comment