Mendarat Darurat di Singapura, 433 Penumpang Selamat
Langit Batam pagi kemarin, Kamis (4/11) tampak cerah. Warga pun baru saja memulai aktivitas kerja mereka. Jarum jam saat itu menunjukkan pukul 09.15 WIB. Namun, tiba-tiba langit Batam menggelegar. Suara letupan keras begitu jelas terdengar. Khususnya di Kawasan Batam Centre. Warga Batam Centre pun berhamburan keluar rumah dan kantor, ingin melihat apa yang terjadi.
Tepat di atas Perumahan Duta Mas, tampak sebuah pesawat tiba-tiba terbang rendah dari arah Singapura. Mesin kedua bagian kiri mengeluarkan percikan api—yang diikuti asap tebal. Pesawat ini pun terbang melambat.
“Saya terkejut, saya kira ada bom meledak, rupanya mesin pesawat meledak,” ujar Faiza,28, warga Perumahan Legenda Bali, sambil memperhatikan pesawat yang mesinnya mengeluarkan asap tebal.
Warga menduga pesawat itu jatuh di Dam Duriangkangatau sekitar Telaga Punggur. Ada juga yang mengira mendarat darurat di Bandara Hang Nadim Batam. Bahkan, ada yang mengira jatuh di Taman Raya.
Dugaan itu ternyata meleset, beberapa saat kemudian, tampak pesawat itu putar haluan arah Singapura. Kemudian beberapa kali berputar di atas udara Batam. Sempat juga berputar lama di atas laut lepas (out port limited/OPL).
“Setelah mutar-mutar, terbang lagi menuju Singapura,” kata Bagong, wartawan Batam TV yang sempat mengabadikan momen itu di atas gedung Graha Pena—Batam Pos, di lantai 10.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Kelompok Seksi Teknis Keselamatan ATC Bandara Hang Nadim, Elfi Amir. “Tidak ada mendarat di Hang Nadim. Itu pesawat luar negeri yang kendalinya dipegang bandara Changi Singapura. Pasti mendarat di Changi,” ujarnya.
Informasi yang diperoleh Batam Pos, pesawat yang mesinnya meledak itu ternyata Airbus 380 superjumbo milik maskapai Qantas Aiways, Australia. Pesawat itu baru 15 menit lepas landas dari bandara Changi, Singapura menuju Sydney, Australia. Sebelumnya, Pesawat dengan nomor penerbangan QF32 terbang dari London, Inggris, ke Singapura.
Christopher Lee, salah satu penumpang pesawat itu mengungkapkan, suasana yang sempat mencekam di dalam pesawat. Ketika itu, dia dan para penumpang baru sekitar 15 menit lepas landas dari Bandara Changi.
“Setelah meninggalkan Singapura, terdengar ledakan. Bunyinya tidak hanya sekali, namun dua kali dan kemudian terdengar suara berderik di dalam kabin,” kata Lee kepada stasiun radio Australia, ABC Radio, dikutip vivanews.com.
Dia mengungkapkan, peristiwa itu terjadi saat pesawat terus terbang ke atas dan tanda wajib kenakan sabuk pengaman masih menyala. Lee kemudian memuji kesigapan para awak kabin yang segera mengambil prosedur darurat dan mengabarkan pilot atas kejadian yang dialami di kabin penumpang.
Pilot pun berhasil mendaratkan pesawat relatif mulus. “Saya sering menjalani penerbangan internasional, satu hingga dua kali dalam seminggu dan ini merupakan salah satu pendaratan paling mulus yang saya alami,” kata Lee.
Penumpang Qantas lainnya juga menyatakan mendengar bunyi ledakan keras beberapa saat setelah pesawat lepas landas dari bandara Singapura.
“Kami dengar suara boom. Saat melongok ke luar jendela, saya melihat api menyala di sayap pesawat,” ujar Ulf Waschbusch, warga Jerman.
“Selanjutnya, beberapa pecahan kecil di bagian sayap kiri jatuh,” lanjut eksekutif perusahaan teknologi di Singapura tersebut yang hendak berlibur ke Sydney, Australia. “Kami semua (para penumpang, Red) tak sampai panik. Para kru membantu dengan cekatan dan luar biasa. Saya merasa ditangani dengan baik,” ungkapnya.
Tyler Wooster, 16, duduk di kursi dekat jendela di atas bagian sayap pesawat ketika insiden tersebut. “Tiba-tiba saya dengar bunyi ledakan yang sangat keras seperti suara meriam. Saya tidak tahu apa yang terjadi di bagian mesin. Tapi, saya lihat ada lubang besar di bagian sayap. Tampaknya, bagian sayap habis dikuliti,” tuturnya.
Larry Heragy, penumpang lain, merasa ada yang tidak beres ketika dirinya mendengar bunyi ledakan dari luar pesawat.
“Sekitar 10 sampai 15 menit setelah pesawat lepas landas, kami mendengar ledakan keras. Lalu, terdengar ledakan keras lain di bagian belakang mesin,” ujarnya.
Kerusakan mesin diperkirakan terjadi pada pesawat Qantas yang lepas landas dari Singapura pukul 09.56 waktu setempat (pukul 08.56 WIB) itu. Selanjutnya, pesawat mendarat sekitar satu jam 50 menit kemudian.
Pihak Qantas justru membantah terjadi ledakan. Namun, setelah pesawat menyentuh landasan Bandara Changi, Singapura, api terlihat masih menyala pada mesin di bagian sayap kiri dekat badan pesawat. Asap juga muncul di bagian tersebut. Petugas pemadam kebakaran bandara langsung menyemprotkan air ke bagian itu.
Melalui pemeriksaan, diketahui bagian atas sayap kiri pesawat rusak. Selain itu, lempengan yang dicat logo kanguru terbang warna merah hilang. Seorang petugas penyelidik menuturkan, pesawat mengalami kerusakan di bagian belakang salah satu di antara empat mesinnya.
Lembaga investigasi kecelakaan udara Prancis, BEA, menyatakan, para pakar mereka akan dilibatkan dalam penyelidikan insiden tersebut. “Yang kami ketahui sementara ini, penutup mesin hilang. Kerusakan di bagian belakang motor jet itulah yang mengakibatkan terjadinya masalah,” kata juru bicara BEA di Paris.
Juru bicara Qantas, Olivia Wirth, mengakui ada masalah di salah satu mesin. “Ada masalah di mesin nomor dua dan mesin itu langsung dimatikan serta pesawat tiba dengan selamat,” kata Wirth seperti dikutip ABC News. (cr6/spt/nur/jpnn)
http://www.batampos.co.id/mesin-pesawat-qantas-meledak.html#more-21211
No comments:
Post a Comment