Anak Rusa Aneh Ditemukan di Cagar Alam Nasional Masai Mara, Kenya

Seekor anak rusa berjenggot ditemukan di Cagar Alam Nasional Masai Mara. Foto dibawah ini merupakan hasil jepretan Paolo Torchio, seorang fotografer asal Italia yang kebetulan sedang mengambil gambar di sekitar cagar alam pada Kamis pagi. Bagaimana kisah penemuan anak rusa unik ini ?

Berita yang dimuat pada tanggal 20 Agustus 2010 ini berawal ketika Paolo hendak mengambil beberapa gambar di wilayah seluas 600 mil persegi. Ia kemudian menemukan sesuatu diantara rerumputan yang tinggi, seekor hewan yang sedang bersembunyi. Saat ia melihatnya dari kejauhan, hewan tersebut seperti seekor anak anjing, namun betapa terkejutnya Paolo ketika ia melihat dari dekat hewan tersebut. Hewan yang ia sangka adalah seekor anak anjing ternyata adalah seekor anak rusa, namun dengan bulu yang lebih lebat sehingga ia tampak berbeda dengan rusa lainnya.




Setelah ia melihat dari dekat, ternyata anak rusa tersebut mirip dengan Thompson's Gazelle, sejenis rusa yang hidup dalam cagar alam itu. Namun, anak rusa ini berbeda dengan rusa - rusa lainnya. Ia memiliki bulu yang lebih lebat dan berwarna lebih gelap daripada rusa lainnya yang umumnya berwarna lebih cerah.

Menurut Paolo, kelainan yang dimiliki anak rusa ini tidak berpengaruh terhadap hubungannya dengan rusa - rusa yang lain. Anak rusa ini berkumpul dengan kelompoknya dan beraktivitas seperti biasa. Paolo berada cukup dekat dengan anak rusa ini selama kurang lebih 15 menit hingga anak rusa tersebut berlari bersama kawanannya. Sementara itu, para ahli belum bisa mengeluarkan pernyataan mengenai penemuan anak rusa berbulu lebat ini karena satu - satunya sumber yang pernah melihat anak rusa ini hanya Paolo, sehingga sulit untuk mengumpulkan data.



Lanny Brown, seorang penjaga kebun binatang Phoenix, Arizona sekaligus orang yang bertanggung jawab memantau perkembangan populasi Gazelle ( sejenis rusa ) di seluruh Amerika Utara berpendapat bahwa anak rusa tersebut kemungkinan besar memang berjenis Thompson's Gazelle dan berjenis kelamin betina, hal ini dilihat dari ukuran tubuh dan tanduknya.

Brown mengatakan jika selama ini memang belum pernah ditemukan anak rusa yang memiliki bulu lebat seperti itu, namun kondisi yang dialami anak rusa tersebut kemungkinan karena ia menderita hypertrichosis, sebuah kondisi yang lebih dikenal dengan sebutan "werewolf syndrome". Sindrom ini menyebabkan penderitanya mengalami pertumbuhan rambut / bulu yang tidak normal, dan menurut para peneliti sindrom ini juga bisa menyerang hewan dalam kondisi tertentu. Apakah anak rusa yang malang ini benar - benar menderita hypertrichosis?

Brown kembali berpendapat bahwa mungkin juga anak rusa ini menderita penyakit yang disebut dengan chusing's disease, yaitu kelainan hormon yang sering ditemukan pada beberapa hewan, terutama pada kuda. Penyakit ini juga menyebabkan pertumbuhan rambut / bulu yang tidak normal, hanya saja terkadang gejala ini tidak nampak.

Menurut Paolo, biasanya induk rusa akan meninggalkan anaknya jika sang anak mengalami kelainan fisik dan berbeda dengan rusa lainnya, namun dalam kasus anak rusa berbulu ini, induknya tetap menerimanya dan mereka tetap bersama dalam kelompoknya, Paolo merasa heran dengan sikap induk rusa ini,apakah yang menyebabkan induk rusa tersebut mau menerima kelainan yang diderita anaknya?

Menurut saya, itulah kasih sayang ibu yang tidak dapat tergantikan dengan apapun.

( www.msnbc.msn.com )