sceletium tortuosum (Foto: foxnews)
Selama ratusan tahun pribumi Afrika Selatan mengunyah tanaman yang disebut dengan sceletium tortuosum. Masyarakat mengungkapkan bahwa tanaman ini dapat mengurangi stres, rasa lapar, menenangkan dan bisa meningkatkan suasana hati.
Tanaman ini dikenal di Afrika Selatan dengan sebutan Kanna, Channa atau Kougoed yang telah digunakan oleh masyarakat San untuk mengurangi kelaparan, rasa haus, kelelahan, efek sedatif dan hipnotik. Tanaman ini bisa dikunyah, dibuat menjadi teh atau diasapi.
Ben-Erik Van Wyk, seorang profesor botani dan bioteknologi tanaman dari University of Johannesburg menuturkan bahwa ia telah melakukan penelitian terhadap tanaman tersebut dan tidak menemukan adanya efek buruk atau ketergantungan dari tanaman ini.
"Ketika tanaman ini dikunyah, maka tanaman tersebut akan memberikan sedikit serangan di kepala yang mirip dengan efek merokok," ujar Van Wyk, seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (5/10/2010).
Van Wyk mengungkapkan siapapun yang telah mengunyah tanaman ini akan mengalami sensasi berbeda dan tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi. Seringkali pengobatan tradisional dipandang rendah sebagai obat kuno dan ketinggalan zaman, tapi produk ini bisa dibudayakan.
"Produk berisi tanaman ini bisa berguna untuk orang-orang yang setiap harinya memiliki stres di kantor, merasa sedikit cemas dengan sosialnya, tegang atau suasana hati yang buruk," ujar Nigel Gerickle, direktur riset dari HGH Pharmaceuticals.
Untuk itu saat ini peneliti tengah mengumpulkan data ilmiah dari tanaman tersebut, sehingga nantinya tanaman ini dapat dibuat pil berisi ekstrak tanaman dan bisa dijual di seluruh dunia.
Namun hingga kini produk tersebut belum mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration, Amerika Serikat. Tapi diharapkan produk ini dapat diluncurkan pada tahun 2011.(detik.com)
No comments:
Post a Comment