Sejumlah anggota kerajaan Inggris masuk dalam daftar incaran serangan teroris al-Qaeda. Menariknya, orang yang paling diincar bukanlah Ratu Elizabeth II, melainkan salah satu cucunya, Pangeran Harry.
Demikian ungkap sumber intelijen Barat berdasarkan keterangan seorang tersangka anggota jaringan al-Qaeda yang tengah diinterogasi di Afganistan, seperti yang dikutip harian Inggris, News of the World. Menurut pengakuan tersangka bernama Ahmed Siddiqui, Harry masuk dalam daftar teratas incaran mereka.
Selain anggota kerajaan Inggris, jaringan teroris juga merencanakan serangan atas target-target tingkat tinggi di Eropa, diantaranya menara Eiffel di Paris dan suatu hotel mewah dekat gerbang Brandenburg di Berlin. Maka, Amerika Serikat telah memperingatkan warganya untuk berhati-hati ke Eropa.
Tidak disebutkan secara jelas mengapa Harry masuk dalam urutan teratas. Namun, putra bungsu Pangeran Charles dan mendiang Putri Diana itu dikenal pernah aktif berdinas sebagai tentara Inggris di Afganistan selama beberapa bulan. Di bawah panji pasukan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Inggris membantu Amerika Serikat (AS) memerangi milisi Taliban dan jaringan al-Qaeda di Afganistan sejak akhir 2001.
Laporan dari intelijen itu mengakibatkan aparat keamanan Inggris memperketat pengawalan atas Harry, yang terkenal gemar pesiar dan bersosialisasi di kelab-kelab malam. Biasanya, hanya kepolisian Scotland Yard yang mengawal ketika Harry pergi berpesta.
Namun, sejak informasi bahwa keluarga kerajaan menjadi target, tidak kurang dari enam anggota pasukan elit dari Security Air Service (SAS) diturunkan untuk menemani kemanapun Harry pergi.
“Enam pengawal adalah penambahan yang banyak di luar peraturan. Para pengawal ini berada dalam jarak yang diatur sehingga tidak mengganggu kehidupan normal Harry. Namun ketika resiko bertambah, maka perlindungan harus ditingkatkan,” ujar sumber dari kepolisian seperti dilansir dari laman News of The World.
Adik Pangeran William yang kini berusia 26 tahun juga telah disarankan untuk mengurangi kegiatan pelesir ke kelab malam untuk menghindari risiko serangan. Teroris juga diduga telah menyelidiki rutinitas dan tempat-tempat favorit Harry.
“Harry adalah tokoh yang memiliki resiko tinggi karena dia ikut dalam tentara di Afghanistan. Jangan sampai ada celah kesempatan bagi teroris,” ujar sumber kerajaan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sumber itu mengatakan bahwa Harry tidak hanya menjadi sasaran al-Qaeda, melainkan juga dari kelompok teroris di Irlandia utara.
Selain Harry, peningkatan keamanan juga dilakukan atas Pangeran Charles dan istrinya saat ini, Putri Camilla. Mereka tengah berkunjung ke India.
Charles dikabarkan akan mengadakan pertemuan bisnis dengan pengusaha India, dan pertemuan dengan para mahasiswa di Institut Teknologi India. Sementara itu, Camilla akan menjalani pengobatan Hollistic di Bangalore.
Sama seperti Harry, pasangan kerajaan ini juga mendapat pengawalan dari enam orang anggota SAS. Ditambah lagi dengan pengamanan dari tentara khusus India.
Saat ini, tingkat teror di Inggris telah mencapai tingkat “parah”, yang berarti bahwa serangan teroris sangat mungkin terjadi. Hal ini terjadi setelah ancaman teror merebak di seluruh Eropa dan terungkapnya daftar sasaran serangan teroris. (VivaNEws)
No comments:
Post a Comment