Pidato selama 30 menit itu ternyata cukup mampu menghipnotis banyak orang Indonesia yang mendengarkannya. Hal ini terlihat dari banyaknya tweet positif yang diposting kebanyakan pengguna Twitter Indonesia. Bahkan tidak sedikit yang membandingkan pidato Obama dengan pidato Presiden RI
"Lihat kuliah umum Obama. Keren. Mudah-mudahan bisa menginspirasi pemimpin kita. Kalau pidato jangan curhat yang bisa bebani pendengar, tulis pengamat telekomunikasi Ventura Elisawati dalam akun Twitternya.
"Dengar pidato Presiden yang buat pingin nangis. Beda ya sama lihat Presiden yang nangis di pidato," tulis produser film Lala Timothy.
Atau seorang pengguna Twitter lain bernama Caffeineholic yang jelas-jelas membandingkan pidato Obama dengan SBY.
"Pak beyeee.. Contoh pidatonya Obama deeehh.. gak ngerengek-rengek, gak curhat pas pidato.. tapi inspiring rakyatnya," tulisnya.
Hal yang sama disampaikan artis Christian Sugiono. Namun Tian lebih memilih membandingkan pidato Obama yang dianggapnya sama dengan pidato Jusuf Kalla (JK).
"Di Indonesia, orang yang nyaris-nyaris bisa kaya Obama cara pidatonya adalah JK ya? Bicaranya lugas, jelas maksudnya apa dan bahasanya ringan," tulis Christian Sugiono.
Ditengah pidatonya yang menginspirasi, ada beberapa kesalahan yang sempat dicatat oleh para pengguna Internet. Selain beberapa bahasa Indonesia yang diucapkan secara tidak tepat, beberapa Tweeps memaparkan adanya bantuan naskah yang ditampilkan dalam teleprompter saat Obama berpidato. Namun tetap saja, pidato Obama yang dianggap menakjubkan lebih diperhatikan ketimbang kesalahan-kesalahan tersebut.
"Mungkin pidato Obama ada di prompter, tapi ga gampang baca prompter dengan artikulasi baik, ga terlihat membaca dan tetap kharismatik," ujar penyanyi Shanty.
Dari semua tweet yang diposting didominasi oleh pesan yang positif.
"Just watched Obama's Speech! Awesome!" tulis pendiri perusahaan pengembang aplikasi Domikado, Roni Ishak, dalam akun Twitternya.
"Obama bersalaman dengan massa setelah selesai speech. Great speech promoting religious tolerance & equality for indonesians from sabang to merauke," tulis Andreas Diantoro, Managing Director Dell Asia.
"Most presidents win votes. This one, he wins hearts," tulis blogger Raditya Dika.
"Pidato Obama disambut hangat bukan karena kekaguman kita kepada Amerika, tapi karena ada sebuah negeri yang tak terlupakan, bernama Indonesia," tulis budayawan Goenawan Muhammad. (srn)
No comments:
Post a Comment