DI Facebook, seorang anak muda nekad menyebut dirinya rasul Tuhan. Siapa membacanya mungkin berpikir dia gila. Tetapi bagi Sakti Alexander Sihite, warga Tanjung Priok itu, nubuatnya sebagai rasul kian kuat, justru karena dia ditolak. Bukankah para nabi awalnya kerap dihujat?
Dia menembus jalur maya, dan ribuan orang menjenguk profilnya di Facebook. Di sana, tak ada pujian kecuali caci maki. Pada mulanya dia muncul di sebuah blog, dengan header hijau cerah tertulis: “Sakti A Sihite, Manusia biasa yang dijadikan Tuhan sebagai utusan-Nya”. Ada alamat email, dan nomor telepon genggam. Dia begitu percaya diri.
Mengaku besar dalam tradisi Islam, sang ‘rasul’ menolak tradisi khitan. Dia menegaskan dirinya rasul, bukan nabi. Itu sebabnya dia yakin tak melawan keyakinan Islam bahwa Muhammad adalah nabi terakhir, atau khataman nabiyyin. Selain Qur’an, dia membaca semua kitab suci. Dia menolak sumber lain, termasuk hadith, yang menurutnya “banyak dipalsukan”.
Kritiknya atas tradisi agama seperti sebuah gumam. Tampak Sihite kecewa pada angkara umat beragama. Dia, misalnya, menyebut Allah dengan “Tuhan”, karena tak ingin sengketa soal kata itu hanya memantik perseteruan berdarah antar umat.
Barangkali dia berangkat dengan kekecewaan. Seperti ditulisnya, dia membenci umat yang terbelah karena mazhab, atau perbedaan pikiran. Baginya, Tuhan itu satu, dan dia ingin Zat Maha Kuasa itu menjadi milik semua.
Atau dia juga gusar karena agama, yang harusnya membawa kebahagiaan, justru memberi banyak soal bagi manusia. Di Malaysia, misalnya, segepok kitab Injil ditolak masuk ke negeri itu karena memakai kata “Allah’. Kata itu, ujar penguasa setempat, sudah lebih dulu milik kaum Muslim. Di Bosnia, umat Muslim diburu dengan kebuasan tak terbayangkan. Tak kurang, di negeri ini kita mengingat kisah sedih Ahmadiyah. Para jamaahnya harus meninggalkan masjid tempat mereka bersujud kepada Tuhan.
Perang atas nama agama meletus sejak berabad-abad silam, tapi amis darahnya terus merambat sampai zaman ini. Semuanya yakin Tuhan “Yang Maha Pengasih” berada di pihak mereka. Tapi Sihite toh bukan ‘rasul’ dengan mukjizat. Dia tak punya apa-apa. Dia tak bisa apa-apa meredam angkara berabad-abad itu. Dia cuma bisa memberi tanda seru: sebaiknya kaum beragama kembali inti ajaran Tuhan, pada kitab masing-masing.
Dia juga tak mengguncang, misalkan, seperti ramalan kiamat pada 2012 itu. Anda yang telah menyaksikan dahsyatnya kehancuran, seperti tergambar pada kehebohan film 2012 di sejumlah bioskop itu, mungkin akan kehilangan nafsu mengejar apa pun di dunia.
Kiamat? Ini kelebihan Sihite. Dia tak risau tentang akhir zaman, yang bagi sebagian orang adalah mimpi buruk. “Waktu persis kiamat adalah rahasia Tuhan,” ujar sang ‘rasul’ melalui telepon genggam. Keyakinan akhir zaman segera tiba, juga membakar perang berlarut-larut antara Yahudi, Kristen dan Islam. Semua ingin segera tuntas sebelum bumi digulung, dan langit runtuh, seperti disitir Lawrence E Joseph dalam buku Apocalypse 2012.
Tapi, Sihite serius. Anak muda bermuka tirus dan keras itu, memilih berhenti bekerja demi ‘berdakwah’ di blognya. Dia sarjana hukum, dan sempat menjadi staf bagian legal di satu perusahaan penerbangan. “Saya berhenti, dan kini saatnya saya menyampaikan ajaran Tuhan”, ujarnya.
‘Kerasulan’nya datang, seperti diakui Sihite, dari mimpi. Dia mengalami hal mistis sejak dua tahun silam. Puncaknya, pada 1 Ramadan dua tahun lalu, Sihite melihat ruh Tuhan. Dia, seperti diakui Sihite, berupa cahaya atau energi hijau, dan datang “memenuhi rongga dada saya,” tulisnya di blog, dengan tajuk “Pertanyaan Seputar Kerasulan”. Sang ‘rasul’ menulisnya dalam bentuk FAQ (frequenly asked questions).
Induksi energi itu, kata Sihite, seperti membakar jantungnya. Lalu, ada suara, sayup tapi terang dan berulang-ulang, “engkau adalah rasulullah, engkau adalah rasulullah…”. Tiga pekan kemudian, Sihite menyatakan dirinya sebagai rasul.
Sihite tak berapi-api, dan mungkin juga harus lebih senyap kelak. Majelis Ulama Indonesia akan menyelidiki kegiatannya, seperti diungkap Ketua MUI Ma’ruf Amin: “Jika meresahkan, Sihite bisa diseret ke pengadilan”.
Kita tak tahu bagaimana akhir kisahnya. Tak penting, apakah si ‘rasul’ benar atau salah, karena kepercayaan kepada nabi adalah bagian dari iman. Sebuah gumaman semestinya tak harus diredam dengan kekuatan. Sihite tak punya jemaah, atau tempat ibadah. Dia juga tak mengajak orang pindah agama. “Saya ingin orang beragama dengan benar. Jadilah Muslim yang benar, atau Nasrani yang benar,” ujarnya.
Tapi, “yang-benar” itu tak gampang didiskusikan, di satu wilayah dimana pembicaraan tentang agama masih penuh sangkaan. Sihite mungkin akan dihujat lebih dalam, jika dia dinilai meresahkan. Polisi telah menyatakan akan memburu pemuda penyewa kamar di Jalan Swasembada Timur, Tanjung Priok itu. Mengaku menjadi nabi, kata polisi setempat, bisa dijerat Pasal 156 KUHP, dengan tuduhan penistaan agama.
Sesuatu “yang-benar”, sepertinya harus selalu menentramkan. Sihite tak berapi-api. Dia memang tak percaya kiamat tiba tiga tahun lagi. Tapi mungkin dia harus menghadapi satu ‘kiamat’ lain: mereka yang murka atas ucapan si ‘rasul’.
bagi yg penasaran liat langsung aja profilnya http://www.facebook.com/sakti.a.sihite#!/sakti.a.sihite?v=wall
situsnya disini http://www.saktisihite.com
Kumpulan Fakta, Informasi serta berbagai hal unik, aneh, lucu dan menarik lainnya. . .
Labels
Ajaib
(105)
Akhir Zaman
(12)
Akuntansi
(1)
Alam
(344)
Aneh
(896)
Anime
(19)
Asal Usul
(175)
Cerita
(73)
Cewek
(73)
Cowok
(37)
Design
(143)
Download
(7)
Ekonomi
(28)
Fakta
(2345)
Fenomena
(80)
fotografi
(74)
Games
(4)
Geografi
(53)
Gila
(92)
GO Green
(58)
Hebat
(669)
Hewan
(262)
Ilusi
(11)
Indah
(268)
Indonesia
(197)
informasi
(3209)
Inspirasi
(126)
Kamus
(2)
Kecantikan
(79)
kesehatan
(607)
Langka
(58)
lifestyle
(232)
Love
(3)
Lucu
(156)
Makanan
(115)
Mantap
(448)
Menakjubkan
(1400)
Misteri
(64)
Mitos
(39)
Movie
(1)
Otomotif
(59)
Parfum
(2)
Puzzle
(19)
Rapture
(2)
Relationship
(81)
Renungan
(27)
Resensi
(3)
Resep
(3)
Science
(190)
Seni
(93)
Serba 10
(442)
Sport
(99)
Teknologi
(391)
Tips
(768)
Travel
(101)
Trik
(471)
Unik
(1072)
Wallpapers
(1)
Saturday, November 13, 2010
Gila, seorang pemuda mengaku dirinya ‘Rasul’ baru dari Tanjung Priok dan Kiamat 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer
-
Guess how old is she... :D Look the answer below.... This girl is 22 years old. Can believe it? So amazing right? Really cute fa...
-
A. Dasar Hukum Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. PP No.5 Tahun 2021 tentang penye...
-
Jika Anda bertemu orang Belanda yang menuntun anjing di taman, kemungkinan binatang itu bernama Max, Luna atau mungkin Diesel. Karena itu...
-
Quote: 1. KASUR PILIHLAH KASUR YG SESUAI UKURAN, GAK PERLU MENGGUNAKAN RANJANG, KLO MO TIDUR KASURNYA TINGGAL DIGELAR, KLO MO BWT SANTE AT...
-
Mengintip Berbagai Jamur dari Jepang berikut ini,tapi ga semuanya bisa dimakan karna beracun. makanya kita harus tau mana yg aman b...
No comments:
Post a Comment