Langkah defensif
CEO Microsoft Steve Ballmer mengatakan "Skype adalah layanan fenomenal yang disukai jutaan orang di seluruh dunia. Bersama kami akan menciptakan komunikasi real-time masa depan sehingga orang bisa terus terhubung dengan keluarga, teman, klien dan kolega dimana saja berada."Skype akan menjadi divisi baru di bawah Microsoft, sementara CEO-nya, Tony Bates, akan tetap memimpin perusahaan ini dan langsung melapor pada Ballmer.
"(Pembelian) Ini merupakan aset strategis sekaligus langkah defensif [bagi Microsoft]," kata Colin Gillis, seorang analis pada BGC Financial.
"Kalau Microsoft bisa mengembangkan sistem ini pada Windows 8, maka mereka akan unggul. mereka akan terbantu masuk ke pasar komputer tablet."
Analis lain memandang langkah ini dilakukan Microsoft dalam upayanya memperbaiki layanan konferensi videonyaamun .
Namun perbincangan yang belum usai di kalangan pebisnis teknologi informasi adalah kenapa harga Skype begitu tinggi saat dibeli Microsoft.
meski US$8,5 miliar tidak akan memberatkan raksasa piranti lunak itu, namun banyak yang mempertanyakan apakah harga itu pantas untuk sebuah perusahaan yang kesulitan menghasilkan laba.
Kata Michael Clendenin, Direktur pelaksana pada firma konsultan RedTech Advisors: "Kalau Anda ingat [Skype] cuma berharga US$2,5 miliar 18 bulan sebelumnya saat sebagian sahamnya dijual, maka US$8,5 miliar nampaknya kemahalan."
Skype didirikan tahun 2003.
Panggilan kepada pengguna Skype lain gratis, sementara perusahaan mengenakan biaya kepada pengguna yang memakai layanan itu untuk mengontak atau dikontak nomor tetap atau telepon genggam.
No comments:
Post a Comment