Bangsa gothic
Gutans (gutans), mungkin agan akan terheran-heran dengan kata tersebut. Sebuah kata yang asing di telinga kita karena kata
tersebut memang bukan berasal dari bahasa yang kita kenal. Gutans adalah
sebuah kata dari bahasa Gothik yang menunjukkan sebuah suku yang
berperang dengan Kekaisaran Romawi pada sekitar abad III dan IV Masehi.
Gutans yang dimaksud dalam hal ini tidak lain merujuk kepada sebuah bangsa
yang dikenal dengan nama Goth. Dalam kesempatan kali ini, saya mencoba
memaparkan seklias mengenai bangsa ini dimulai dari perkembangannya,
kepercayaan yang dianut dan bahasa yang digunakan.
Sekitar Abad ke-3, setidaknya terdapat dua kelompok yang tergolong
kedalam bangsa Goth yaitu Thervingi dan Greuthungi. Diketahui bahwa
Thervingi pernah menyerang Kekaisaan Romawi pada tahun 263 M dan empat
tahun setelahnya tepatnya pada tahun 267 M mereka menaklukan Byzantium.
Namun, kemenangan beruntun dalam kurun waktu tujuh tahun tersebut sirna
setahun setelah mereka menaklukan Byzantium. Pada Tahun 268 M terjadi
sebuah pertempuran yang dikenal dengan sebutan Pertempuran Naissus,
dalam peperangan kali ini Thervingi mengalami kekalahan dan kembali ke tepi
utara Sungai Donau pada tahun 271 M. Di wilayah ini mereka kemudian
bermukim dan mendirikan kerajaan yang berpusat di bekas Provinsi Romawi
yaitu di daerah yang bernama Dacia. Sekitar abad V dan VI Goth terpecah
menjadi Visigoth dan Ostrogoth dan menguasai daerah yang sekarang menjadi
Italia, Spanyol, dan Portugal.
Spoiler for Visigoth dan Ostrogoth:
Visigoth dan Ostrogoth adalah salah 2 cabang suku
Goth yang tinggal di Eropa pada akhir kekuasaan Kekaisaran Romawi. Raja
Visigoth yang paling terkenal adalah Alaric I, yang berhasil menaklukkan Roma
pada 410 Masehi. Setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi, Visigoth memegang
peran penting di Eropa barat selama dua setengah abad. Suku Goths
bermukim di Dacia sampai 376 M, ketika salah satu pemimpin mereka,
Fritigern, memohon kepada Kaisar Romawi yaitu Valens agar mereka dapat
tinggal di tepi selatan Sungai Donau sedangkan Suku Ostrogoth di utara Laut
Hitam, antara sungai Donau dan Dniepr, sekarang Rumania, Moldova, dan
Ukraina barat. Di sini mereka berlindung dari suku Hun. Namun daerah ini
dilanda Kelaparan dan Roma tidak mau memberi makanan. Mereka kemudian
memberontak selama 6 tahun, dan dalam Pertempuran Adrianople (378 M),
mereka membantai tentara Romawi dan membunuh kaisar Valens. Kaisar yang
baru, Theodosius I, berdamai dengan para pemberontak. Perdamaian ini
bertahan sampai Theodosius meninggal pada 395 M. Tahun itu, raja Visigoth
Alaric I naik tahta, sementara Theodosius digantikan oleh anak-anaknya
Arcadius di timur dan Honorius di barat. Alaric menyatakan perang dan
menaklukkan Roma pada 24 Agustus 410 M, dan ibukota Romawi dipindahkan
ke Ravenna. Beraih ke Suku Ostrogoth, mereka ditaklukkan oleh suku Hun
sekitar tahun 370 M, dengan pemimpinnya Ermanaric melakukan bunuh diri
pada 378 M. Mereka kemudian tinggal bersama-sama di daerah Balkan
bersama suku Hun. Setelah kematian Attila pada 453 M, suku Ostrogoth
memerdekakan diri dalam Pertempuran Nedao pada 454 M yang dipimpin oleh
Theodemir. Theodoric, anak Theodemir, kemudian menjadi raja Ostrogoth. Ia
dilahirkan sekitar tahun 454 dan dibesarkan di Constantinople. Spoiler for BAHASA GOTHIC:
Bahasa Gothik (gutiska razda) adalah sebuah bahasa Jermanik yang sudah punah dan dipertuturkan
oleh bangsa Goth dan terutama kaum Therving. Bahasa ini terutama diketahui
dari Codex Argenteus, sebuah salinan naskah dariabad ke-6 dari naskah asli
yang berasal dari abad ke-4.
Naskah ini merupakan satu-satunya bahasa Jermanik Timur dengan korpus
yang besar. Yang lain-lain, termasuk bahasa Burgundia dan bahasa Vandal
hanya diketahui, itupun jika bisa, dari nama-nama pribadi saja yang tercatat
pada laporan sejarah. Sebagai sebuah bahasa Jermanik, bahasa Gothik
merupakan bagian dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini merupakan
bahasa Jermanik yang tercatat paling awal, namun tidak memiliki turunan
modern. Dokumen tertua dalam bahasa Gothik berasal dari abad ke-4. Bahasa
ini menjadi merosot semenjak pertengahan abad ke-6, antara lain karena
kekalahan militer kaum Goth oleh kaum Frank, eliminasi kaum Goth di Italia,
masuknya kaum Goth secara massal ke agama Katolik Roma yang sebelumnya
beragama Arianisme, dan keterpencilan geografis.
Bahasa ini bisa hidup sampai abad ke-8 di Spanyol dan penulis Frank Walafrid
Strabo menulis bahwa bahasa ini masih dipertuturkan di daerah Donau hilir
dan beberapa tempat pegunungan terpencil di Semenanjung Krim pada awal
abad ke-9. Keberadaan korpus-korpus yang cukup awal ini membuat bahasa
ini sangat penting dalam ilmu perbandingan bahasa. Nama asli bahasa ini tidak
diketahui namun rekonstruksi *gutiska razda didasarkan pada Jordanes
Gothiskandza (dibaca sebagai gutisk-andja yang artinya "akhir (atau batas)
Gothik").
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4909941
No comments:
Post a Comment