Bagi penggemar ikan hias, istilah aquascape atau taman dalam air bukanlah hal baru. Menata vegetasi dalam air atau aquascaping merupakan hobi penunjang bagi penggemar ikan hias. Kini, hobi tersebut bisa berdiri sendiri dan menciptakan peluang bisnis baru.
Bukan cuma tanaman dalam pot yang dapat menghadirkan nuansa hijau di ruangan rumah, keindahan tanaman dalam air nan tertata apik pun bisa jadi pilihan. Biasanya akuarium hanya digunakan untuk memelihara ikan hias. Dan unsur tanaman air biasanya ditambahkan untuk memperindah akuarium.
Namun, kini justru ada tren yang menjadikan tanaman air yang awalnya hanya elemen tambahan itu sebagai unsur utama. Dengan penataan yang menarik, tanaman air itu bisa kita nikmati sebagai taman dalam air atau lebih dikenal dengan istilah aquascape.
Aquascape dapat dikatakan hobi baru yang gampang-gampang susah. Hobi ini memang belum lama dikenal di Indonesia. Tapi, bagi para penggemar ikan dengan tanaman di akuarium, istilah aquascaping bukanlah hal yang asing lagi. Menurut survei, aquascaping (memelihara ikan dan tanaman di dalam akuarium) adalah hobi kedua yang paling banyak diminati di dunia setelah fotografi.
Indonesia yang beriklim tropis dan tanahnya subur sudah sejak tahun 1950-an menjual tanaman air untuk akuarium air tawar. Namun para penghobi saat itu selalu kecewa karena tanaman-tanaman tersebut tidak dapat hidup lama di dalam akuarium.
Pada awal tahun 1997, perusahaan Aquarista di Jakarta mulai memperkenalkan teknologi peralatan Akuarium seperti peralatan CO2, pupuk akuarium, pasir, dan lampu yang tepat. Teknologi yang berasal dari Jerman ini berhasil membawa hobi aquascaping ke tingkat yang lebih tinggi.
Tanaman air dapat tumbuh segar dan subur di dalam akuarium sehingga tercipta sebuah miniatur ekosistem. Sejak saat itu fokus akuarium air tawar di Indonesia berubah drastis. Dari yang sebelumnya fokus ke ikan hias, kini beralih ke akuarium hijau tanaman air.
Jenis aquascape ini juga dibagi menjadi dua yakni air tawar dan air laut. Menurut sejumlah pengalaman pribadi, membuat jenis aquascape yang kedua ternyata jauh lebih sulit dibandingkan yang pertama. Namun walaupun demikian membuat jenis aquascape air tawar pun membutuhkan waktu untuk mempelajarinya hingga dapat menghasilkan sebuah akuarium dengan miniatur ekosistem yang sesuai dengan keinginan.
Ada tiga jenis peluang usaha yang bisa digarap dari hobi ini. Pertama, jasa set-up aquascape, yaitu menjual produk jadi mulai dari desain, pemilihan jenis tanaman dan ikannya, sampai pemasangan di akuarium. Yang kedua adalah budidaya ikan dan tanamannya. Ketiga adalah dengan menjual ikan, tanaman, peralatan, dan pakan. Istilah kerennya fishery dan nursery.
Sebagian besar peminat aquascape berada di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Mereka adalah negara dengan 4 musim. Sembilan bulan dingin 3 bulan panas. Padahal untuk budidaya tanaman akuarium perlu suhu yang stabil sepanjang tahun.
“Tanaman luar negeri separuhnya dari Indonesia. Nursery paling terkenal di dunia, Tropica, di Denmark, mendapat pasokannya dari Indonesia. Mereka membeli di petani hanya 10 rupiah. Beberapa bulan merawat kemudian bisa menjual dengan harga sampai 5-8 euro (sekitar Rp 61 ribu-Rp 98 ribu) per pot. Bisnis tanaman akuarium ini memang seharusnya diarahkan ke ekspor,” papar Hendro, Redaktur Pelaksana Majalah d’FishesInternet juga turut membantu penyebaran hobi yang sudah ada sejak zaman Mesir kuno ini.
Konsumen dari bisnis aquascape ini datang dari bisa datang dari rumah pribadi, restoran maupun perkantoran. Namun biasanya konsumen yang datang dari perkantoran atau restoran tidak terlalu mempermasalahkan biaya yang harus dikeluarkan sejauh hasil yang diperoleh juga memuaskan.
“Dengan kisaran harga Rp 500 ribu hingga Rp 8 juta, customer sudah bisa memperoleh 1 set akuarium plus aquascape-nya” demikian tutur Adji Mukti, sarjana lulusan Institut Pertanian Bogor, yang mencium peluang usaha dan bisnis aquascape ini dan mendirikan konsultan jasa set-up aquascaping.
Sejalan dengan gairah masyarakat yang semakin menghargai estetika dalam seni bangunan, sekarang semakin banyak orang menggunakan jasa arsitek untuk mendapat desain rumah yang indah. Dekorasi mendapat perhatian yang besar dan aquascape dapat menjadi salah satu pilihannya. Penghobi aquascape pun dapan “menyelam sambil minum air”, menyalurkan hobi dan mendapatkan rezeki.
Perlengkapan dan bahan yang perlu disiapkan :
Pupuk Dasar
Pupuk dasar bisa didapatkan di toko2 aquascape dan toko aquarium tertentu seperti merk dannerle yang mahal dengan kualitas prima. Merk lain yang umum dipakai adalah JBL, Sera, Azoo dll.
Substrate
Untuk yg memiliki budget lebih bisa menggunakan substrate khusus aquascape yg berkualitas seperti ADA soil, pasir RMC, lapiz sand yg bisa ditemukan di toko2 aquascape. Alternatif lain yg banyak dipakai adalah pasir silika bahkan beberapa aquascaper yang saya temui mendapatkan hasil yg lebih memuaskan dengan pasir malang. Panduan dalam memilih substrate alternatif adalah ukuran diusahakan seragam antara 2-3 mm dan tidak mempengaruhi parameter air seperti pasir bali.
Lampu
Tersedia lampu2 khusus aquascape dari merk Azoo, JBL, AquaGlo dll. Alternatif lain yang banyak digunakan para aquascaper adalah lampu OSRAM PL/TL 860. Angka 8 menunjukkan rating CRI 80 (CRI 100 = cahaya matahari), lampu dgn rating CRI diatas 80 layak digunakan. Sedangkan 60 menunjukkan rating kelvin 6000, umumnya rating 6000-12000 masih cocok digunakan untuk aquascaping. Banyak aquascaper yg menggabungkan lampu2 dgn rating kelvin berbeda untuk mendapatkan efek pencahayann yang diinginkan. Kebutuhan lampu disesuaikan dengan volume aquarium dan jenis setup yang akan kita buat, rentang 1/4 - 1/2 watt per liter dikategorikan sbg low light, 1/2 - 1 watt per liter dikategorikan sbg medium light dan di atas 1 watt per liter sbg hight light. Contoh aquarium dgn volume 80 liter menggunakan 2 lampu TL 18 watt (total = 36 watt) maka masuk dalam rentang setup low light. Pilihan rentang pencahayaan ini nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan CO2 dan tanaman yang akan kita pilih nantinya. Durasi pencahayaan sekitar 8 - 10 jam.
CO2
Untuk mendapatkan hasil yang optimal kehadiran CO2 dibutuhkan di lingkungan aquascape. CO2 set yang terdiri dari tabung, regulator, bubble counter, reaktor/diffuser dapat ditemui di toko aquascape. CO2 set tabung bukanlah barang yang murah pendekatan "Do It Yourself" (DIY) bisa dilakukan dengan mereaksikan gula, air hangat dan ragi untuk menghasilkan gas CO2. Setup dengan tipe high light wajib menggunakan CO2 set tabung agar menghasilkan output CO2 minimal 3 bubble per second. Sedangkan setup low/medium light bisa menggunakan output CO2 DIY. Banyak aquascaper tidak menggunakan tambahan CO2 dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dengan berbekal pengetahuan tentang karakteristik tanaman. Atau setup tanpa tambahan CO2 bisa dilakukan dengan metode natural.
Chiller/Fan
Suhu yang optimal untuk lingkungan aquascape berada di kisaran 22-24 o C. Dengan kehadiran ikan dan penghuni aquascape lainnya maka idealnya suhu berada di kisaran 24-28 o C. Aquascaper yang berada di daerah panas seperti Jakarta akan sulit mencapai suhu ideal tersebut, namun beberapa jenis tanaman masih akan tumbuh di kisaran 30 o C. Faktor lain yang mempengaruhi suhu aquascape adalah lampu, dimana intensitas lampu pada aquascape lebih tinggi dari pada aquarium biasa bahkan pada setup low light sekalipun. Untuk mencapai suhu ideal tersebut maka bisa digunakan chiller, atau pada setup dengan volume aquarium yang tidak terlalu besar bisa menggunakan Fan DC atau AC yang tentunya lebih murah dan hemat energi listrik. Namun pemakaian fan akan meningkatkan penguapan air aquarium.
Tanaman
Pengetahuan tentang karakteristik tanaman wajib dimiliki para aquascaper. Seringkali aquascaper pemula menemui kegagalan karena tidak mengetahui karakter tanaman yang mereka beli. Karakteristik tanaman tersebut bisa meliputi kebutuhan cahaya, suhu, metode tanam dll yang tentunya bisa berbeda-beda untuk setiap tanaman. Contohnya jenis moss dan fern termasuk tanaman yang mudah, tidak memerlukan intensitas cahaya tinggi namun butuh suhu yang dingin. Pada umumnya tanaman dari genus Cryptocoryne, Echinodorus, Saggitaria, Vallisneria, Anubias dan Hygrophylla dapat ditanam oleh pemula tanpa mengalami kesulitan.
Ikan
Ikan yang cocok dalam aquascape pada umumnya adalah tipe ikan yang pendamai dan berukuran kecil. Ikan yang berenang secara bergerombol seperti neon tetra, cardinal, red nose, rasbora akan terlihat sangat menarik bila dipadukan dengan tanaman. Ikan berukuran besar dan pendamai dapat ditempatkan pada aquascape berukuran besar pula seperti Discus, Manvish atau Congo tetra. Selain untuk hiasan ada pula ikan yang berfungsi sebagai pembersih algae seperti Ikan Siamese algae eater, otocinclus, udang red cherry dan keong turbo.
Kayu/Batu
Penambahan unsur kayu dan batu bisa mempercantik tampilan aquascape kita. Selain itu kayu dan batu bisa dijadikan media tanam untuk tanaman seperti moss, fern, anubias dll.
Filter
Filter bukan hanya berfungsi menjaga kualitas dan kejernihan air saja, dalam aquascape sirkulasi air yang baik dapat menyebarkan nutrisi secara merata ke seluruh tanaman di dalamnya. Jenis filter yang cocok adalah filter yang tidak menimbulkan riak2 dipermukaan air yang mengakibatkan gas CO2 terbuang percuma akibat sifatnya yang lebih ringan . Pilihan bisa jatuh pada filter canister atau pilihan yang lebih murah filter box internal. Jenis filter gantung, trickle atau wet & dry tidak cocok digunakan dalam aquascape.
- Campur substrate dengan pupuk dasar. Campuran ini sebagai lapisan dasar aquascape kira2 tebal 3 cm. Ini adalah langkah yang biasa dilakukan para aquascaper, penulis biasa menggunakan lapisan tanah merah sebagai lapisan pertama dengan catatan tanah merah yang dipakai harus murni dan bebas pupuk, pestisida dan bahan2 kimia lainnya.
- Tutup lapisan pertama dengan substrate setinggi 3 - 7 cm. Bagian belakang bisa dibuat kontur yang agak meninggi.
- Tempatkan aksesoris kayu atau batu bila ada, untuk memulai rancangan kasar.
- Aquarium diisi dengan air 1/3 bagian kemudian mulai menanam dari tanaman background, midground dan foreground. Untuk setup pertama kali usahkan menanam sepadat mungkin agar perkembangan algae terhambat oleh pertumbuhan tanaman. Kemudian setelah beberapa minggu kepadatan tamanan bisa dikurangi bila diinginkan.
- Pasang aksesoris Filter, lampu, CO2 set.
- Setelah aquascape terlihat stabil dengan mulai terlihatnya pertumbuhan tanaman, penggunaan pupuk cair bisa mulai dilakukan sesuai dosis volume aquarium.
Setup Aquascape Super Hemat
Aquarium, Kap lampu semua DIY, Inilah alat yang dibutuhkan untuk setup aquascape super hemat versi in-tips.com.
Aquarium ukuran 80 x 40 x 40 cm tebal kaca 8 mm
Lampu, menggunakan Kap dari Tripleks untuk reflektornya dari aluminium foil. Lampu menggunakan 2 buah lampu PL OSRAM 23w/865 (865 artinya : angka 8 menunjukkan rating CRI 80 (CRI 100 = cahaya matahari), lampu dgn rating CRI diatas 80 layak digunakan. Sedangkan 65 menunjukkan rating kelvin 6500) dengan dasar perhitungan 1 liter air membutuhkan 1/4 watt (saya menggunakan setting low light) jadi untuk aquarium 128 liter saya membutuhkan 128 x 1/4 watt = 32 watt. Kalau 46 watt anggap saja low ke medium lah. Durasi pencahayaan 10 jam sehari.
Filter
Untuk urusan ini saya menggunakan filter Hang On Jebo 503 seharga Rp. 75.000,- dan magic jet filter (submersible) Resun MAGI-380 seharga Rp. 80.000,-. Sebnarnya lebih asyik pakai filter canister yang JEBO 829 seharga Rp. 675.000,- atau EHEIM 2217 seharga Rp. 2.000.000,-, karena budget cekak ya akhirnya pakai 2 filter tsb. Hasilnya tidak mengecewakan .. bening dan kinclong.
Lapisan Aquascape (Substrate)
Pupuk dasar
Untuk urusan pupuk saya tidak menggunakan pupuk khusus aquascape yang mahal banget, sekitar 5,6 kg dijual dengan harga Rp. 250.000 di Kendal. Pupuk yang saya gunakan adalah NPK biasa yang cuma Rp. 2.500,-/kg, karena tanaman di darat maupun di air pasti butuh unsur NPK (ngawur aja)
Lapisan ke-2
Untuk lapisan kedua ini saya menggunakan tanah merah dari Sukorejo Kendal didaerah perkebunan karet. Tanah merah saya pasang setebal 3 cm, sekalian membentuk kontur tanah yang diinginkan.
Lapisan ke-3
Saya menggunakan pasir silika, untuk pasr silika ini per sak 30 kg dijual seharga Rp. 70.000,- di Semarang, perlu dicuci bersih dulu baru dimasukkan ke aquarium, tebal pasir silika ini 3 cm.
Tanaman
untuk yang satu ini saya menggunakan rumput biar terkesan ada di padang rumput. Sayang saya nggak ngerti nama latin dari rumput tersebut. Cari di tropica.com belum ketemu sangkin banyaknya tanaman.
Ikan
Sampai saat ini saya masih menggunakan guppy dan keong turbo, rencananya sih mau saya kasih discus, cuma beberapa ikan yang saya masukkan bernasib tragis. Menunggu setting tanamannya hidup semua kali ya
CO2
Sebenarnya CO2 sangat berperan besar buat setting awal aquascape, cuma saya berusaha nggak memakainya walaupun dengan DIY sekalipun. Ribet buatnya. Kalau dengan tabung CO2, tetek bengeknya sekitaran Rp. 1.500.000 – 2.000.000,- mahal amir …
Sudah 3 minggu setting aquascape super hemat berjalan. Alhamdulillah semua tanaman sudah mulai bersemi. Lumayanlah cuma keluar duit Rp. 300.000,- sudah bisa menikmati indahnya taman di aquarium. Kalau istilahnya keponakan saya sih kotanya ikan.
Sumber
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11804243
Akuaskap merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan antara kemampuan menata, kemampuan seni, kemampuan memelihara, dan kemampuan seseorang untuk mempertahankan biota air yang ada di dalamnya. Pada dasarnya kegiatan akuaskap ini tidak sulit dan mudah untuk dipelajari. |
Akuaskap di dunia ini memiliki beberapa aliran/style dari segi layout atau penataannya. 1. Taiwanese style 2. Nature Aquarium Style 3. Dutch Style 4. German Style 5. Zen Garden Aquascapes 6. Wabi-Kusa Style 7. Iwagumi Style. |
Gaya Taiwan ini sudah hilang selama bertahun-tahun ketika orang lebih tertarik ke Dutch Style, Nature style dan German Style. Gaya Taiwan ini lebih menonjolkan tema yang menggambarkan kehidupan manusia atau menonjolkan landskap atau citraan darat. Biasanya ornamen terdiri dari patung, tanaman, ikan dan rumah-rumahan. |
Gaya ini dipopulerkan oleh seorang master akuaskap Jepang yang banyak mejadi kiblatnya para akuaskap di dunia yaitu Takashi Amano. Ciri khas dari gaya ini adalah mencoba menangkap layout yang ada di alam dan membuat miniaturnya yang persis dalam sebuah akuarium. Misalnya Amano terinspirasi dari lembah atau tebing yang ada di hutan dan dia membuat akauskap dari inspirasi tersebut. Gaya ini bertahan sampai dengan sekarang. Biasanya ornamental yang terlibat meiliki citra dan bentuk yang alamiah seperti kayu, batu, dsb. |
Salah satu gaya dalam kegiatan akuaskap adalah Dutch Style atau gaya orang Belanda. Banyak orang yang berpendapat bahwa gaya ini memerlukan teknik yang sulit. Ciri khas dari gaya ini adalah menanam tanaman air yang seragam dan ditanam dengan kepadatan yag cukup tinggi. Biasanya para aquascaper ini memilih akuarium dengan tinggi yang cukup. Dalam menanam tanaman airnya tersebut mengikuti aturan berkebun. Secara singkat gaya ini membagi wilayah tanam menjadi pertiganya dan menempatkan vokal point atau aksen yang ditonjolkan. Dutch style ini menggambarkan penguasaan teknik memangkas, penempatan serta penguasaan pemilihan tanaman. Di bawah ini merupakan contoh Dutch style yang di ambil dari Netherland Vivarium Aquascaping Competition. |
German Style atau Germany Open Style memiliki ciri khas kombinasi terendam dan dan membenamkan tanaman ke air. Tipe ini juga dikenal sebagai Biotipe atau secara populer disebut sebagai Paladarium. Para desainer akuaskap ini sering memulai dengan menanam tanaman air dengan membenamkannya dan kemudian tanaman akan keluar tumbuh keluar air atau keluar akuarium. Citra yang muncul dari gaya ini adalah lebih menonjolkan lingkungan sungai dan tepian sungai. seperti di pinggir saluran air hutan Amazon. |
Gaya ZEN ini hampir mirip dengan gaya natural, bedanya gaya ini mengembangkan teknik lanjutan untuk menciptakan tata letak yang canggih dan anggun dengan tanaman air dan Hardscapes. Kebun bonsai adalah contoh yang fantastis dari prinsip ini. Zen garden menekankan hubungan antara objek (dominasi dan subordinasi) sedangkan Penataan gaya Natural lebih menciptakan suasana alam. Ada aturan estetika tua Jepang yang mendikte Zen ini, sebagai contoh posisi batu harus dalam pengaturan khusus dan untuk memenuhi syarat sebagai Zen Garden. |
Wabi kusa ini lebih mengarah ke akauskap yang menggambarkan sebuah pulau yang terapung atau menggambarkan lingkungan yang mempersatukan antara daratan dan perairan. Umumnya para desainer akuaskap ini membenamkan tanaman hanya sebagian saja dan beberapa daun berada diluar daratan. Pulau-pulau bisanya dibuat dari bola-bola tanah. |
Iwagumi style ini menggambarkan suatu pemandangan gunung yang terdiri dari banyak tanaman rumput dan bebatuan yang indah. Para desainer akuaskap tipe ini memiliki inspirasi dari gunung yang dilihatnya. Iwagumi tersebut juga dipopulerkan oleh Takashi Amano. Umumnya tanaman yang digunakan didominasi oleh satu jenis tanaman saja. dan diisi dengan jenis ikan yang sama dengan ikan yang memiliki sifat bergerombol seperti ikan asal Indonesia yaitu Rasbora harlequin. |
No comments:
Post a Comment