Quote:
Quote:
|
Sejarah IBM
Sejarah Inovasi pada Perusahaan IBM
Quote:
Quote:
|
Quote:
Menurut Jurnal “Who Says Elephants Can’t Dance: Inside IBM’s Historic Turnaround”. Jurnal ini menceritakan bagaiman rezim atau era Gerstner (Reinventing Education) selama 9 tahun menjadi CEO IBM bagaimana suka dukanya kondisi paska krisis, dan usaha penyehatan perusahaan. Pasca ditinggalkan olehnya dan IBM berganti CEO RJR Nabisco. Gerstner menemukan secara menyeluruh insular culture, tidak mau berubah sejak awal (resisten dengan perubahan) oleh karena itu strategi yang dilakukan antara lain refocus energi IBM pada histories mainframe bisnis perusahaan, repetitive process, focus perhatian pada keinginan konsumen/ customer, sehingga IBM harus segera mengubah pasar dan mengurangi dorongan IBM’s world wide. Selanjutnya jurnal “IBM Discover The Power of One”, Meskipun IBM sebagai pemimpin industri berteknologi tinggi, akan tetapi tidak luput menghadapi krisis (bencana di musim panas tahun 2003). Perusahaan unit semi konduktor ini, telah bertaruh strategi untuk bersaing dengan mengeluarkan berbagai chips sebagai pendatang baru, akan tetapi justru IBM kehilangan $1,2 juta hampir 18 bulan. Sehingga pada bulan 15 Juli 2003 CEO Samuel J. Palmisano, Zeitler dan hampir 70 lainnya harus memisahkan diri antara divisi chip dan divisi computer. Pada akhirnya perusahaan ini memutuskan untuk focus utama pada satu family chips, Power Microprocessors, awalnya memang belum mendapatkan respon lebih yang penting tujuan untuk menggeneralisasikan profit berhasil sehingga investasi diharapkan lebih baik lagi. Berdasarkan jurnal “Dynamic Capabilities at IBM: Driving Strategy into Action”. Selama kurun waktu 15 rahun perusahaan IBM ditandai denga transformasi yaitu perjuangan dalam penjualan hardware hingga sukses menjadi solusi provider. Menggarisbawahi perubahan ini foresighted strategy dan disciplined execution saling berhubungan. Dalam kaitannya dengan strategi perubahan ide dilatarbelakangi kemampuan dinamis, yaitu perusahaan sensitive dengan perubahan baik marketplace maupun mengukur peluang-peluang yang ada serta melakukan rekonfigurasi keberadaan asset dan kompetensi. Dalam jurnal ini disebutkan bagaiman kemampuan bersikap dinasmis pada kasus IBM menunjukkan bagaiman proses strategi keduanya mendorong pada kemungkinan eksplorasi pasar baru dan teknologi sehingga menghasilkan produk yang matang tereksplorasi dengan baik dan marketable (mainframe computers, middleware). Jurnal berjudul “The New IBM” menggambarkan bagaimana 15 tahun yang lalu tepat pada bulan ini, Lou Gerstner datang ke IBM, dan menemukan bahwa perusahaan tersebut buta tidak percaya dengan masa depannya sendiri. Disinilah Gerstner mulai melakukan penyehatan. Taktik yang digunakan antara lain; servis (shif) sebagai dasar bisnis, lebih mendalami internet dan Linux, dan meneriakkan bahwa IBM tidak akan mengunci konsumen dalam pandangan sempit itu. Ketika IBM menghadapi disintegrasi mainframe business maka yg terjadi adalah collapse, Microsoft menghadapi disintegrasi jika Window collapse. Tapi perlu dipahami keduanya memiliki persamaan yaitu tidak percaya akan masa depan. Menurutnya The future is change. Windows mengalami permasalaham ketika Microsoft tidak berubah. Artinya Corporate IT professional dibutuhkan untuk mengarahkan Microsoft pada perubahan. Berikutnya Jurnal berjudul “Analysts Predict IBM’s Turnaround Plans May Yield Earlier than Expected pay off” Meskipun melalui jalan konsesus diprediksikan kuartal kedua IBM akan didapatkan $1.86 share, turun $2.12 awal tahun, beberapa analis saat ini berfikir akan mengeluarkan $2 share, dan Daniel Mandresh (Merril Lynch) memprediksi peningkatan dalam kuartal ini. |
Quote:
Quote:
|
Sejarah Singkat LENOVO & IBM
Quote:
Quote:
Quote:
|
SUMBER
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9968682
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9968682
No comments:
Post a Comment