Aneh benar tingkah seorang konglomerat Rusia yang terobsesi pada agamanya ini. Ia memerintahkan karyawannya segera menjadi umat Gereja Ortodoks Rusia atau kehilangan pekerjaan mereka.
Vasily Boiko Yang Agung, yang mengendalikan sebuah holding pertanian besar, telah menulis surat kepada 6.500 karyawannya dan memerintahkan mereka yang hidup "dalam dosa" untuk menikah di gereja dalam waktu dua bulan atau dipecat.
Batas waktunya pada 14 Oktober, yang merupakan sebuah festival Ortodoks Rusia. Ia juga melarang semua karyawannya atau istri mereka melakukan aborsi, dengan mengatakan bahwa dia tidak ingin bekerja dengan "pembunuh".
Konglomerat pertanian itu mengatakan, ia terpaksa menempuh langkah-langkah ekstrem setelah Rusia dilanda kekeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kebakaran ribuan lahan pada musim panas ini. "Situasi ekstrem seperti itu merupakan hukuman atas dosa-dosa orang-orang Rusia," katanya kepada harian Pravda Komsomolskaya. "Saya harus melakukan tindakan ekstrem termasuk melihat cara karyawan saya memperlakukan Tuhan," lanjutnya sebagaimana dikutip Telegraph.co.uk, Senin (16/8).
Boiko Yang Agung menambahkan akhiran pada nama keluarganya melalui jajak pendapat dan mengatakan, dia menemukan Tuhan setelah pernah menjalani masa tahanan atas tuduhan penipuan yang tidak terbukti.
Karyawannya menanggapi dengan bingung arahannya, sementara para pejabat pemerintah memperingatkan konglomerat itu bahwa ia berisiko melanggar hukum perburuhan Rusia. Namun Boiko-Yang Agung mengatakan, ia tak terpengaruh. "Ini sebuah perusahaan swasta dan orang-orang bekerja di sini harus mengikuti aturan," katanya.(fz/kompas)
No comments:
Post a Comment