Quote:
SETIAP perempuan mendambakan kulit sempurna. Untuk mencapai kesempurnaan, perempuan sering membuat kesalahan dalam perawatannya dan cenderung mengabaikan informasi akurat dari dampaknya terhadap kesehatan. Berikut ini 9 kesalahan dalam merawat kulit menurut pemilik Tru Skin Clinical Spa di Manhattan Jennifer Fifer: |
Quote:
1. Memilih produk pembersih Perhatikan kandungan pembersih kulit wajah. Apakah menyebabkan pengelupasan? Pilih produk dengan bahan kimia sedikit dan hindari yang mengandung SD-40, yaitu isopropil alkohol. Sebab kandungannya bisa membuat iritasi kulit yang cenderung berjerawat dan sensitif sehingga menyebabkan kemerahan, kekeringan, bintik coklat dan penuaan dini. |
Quote:
2. Sering melakukan pengelupasan Banyak produk perawatan kulit muka saat ini memiliki zat alpha hydroxy acids untuk memerangi keriput dan garis-garis halus. Namun jika dilakukan terlalu sering membubuhkan pelembap di pagi hari dan krim exfoliating pada malam hari berisiko terjadi penipisan kulit. |
Quote:
3. Memencet jerawat Singkirkan tangan Anda dari jerawat, sebab akan memecah dinding folikel yang memungkinkan bakteri menyebar. Lebih baik gunakan masker wajah yang mengandung belerang untuk menurunkan pembengkakan. |
Quote:
4. Penggunaan pelembap berlebih Perempuan percaya penggunaan lebih banyak pelembap akan menjaga kandungan oksigen di kulit. Sebaiknya gunakan produk pelembap dengan kandungan air di atas 50 persen. |
Quote:
5. Percaya air bisa melembabkan kulit Jangan hanya mengandalkan air saja untuk menjaga kelembaban kulit. Sebaliknya pertimbangkan asupan makanan dengan menambahkan diet asam lemak essensial dari buah alpukat agar kulit bersinar. |
Quote:
6. Paparan sinar matahari Paparan sinar matahari yang berlebihan bisa menyebabkan jerawat. Gunakan tabir surya yang mengandung seng dan titanium untuk melindungi penyumbatan pori-pori. |
Quote:
7. Tidur dengan riasan wajah Jangan pernah tidur dengan riasan masih menempel di wajah. Pastikan untuk mencuci muka sebelum tidur. Sebab kulit memperbaiki diri pada malam hari. |
No comments:
Post a Comment