"Teh jenis apa yang biasanya Anda pesan saat makan dim sum?" tanya ahli teh dari Ying Kee Tea House, Leung Ka-Dong (梁家棟).
"Saya biasanya memesan ‘peony’ rambut putih karena itu selalu dipesan keluarga saya," jawab saya.
"Tahukah Anda, hampir semua restoran mencampur teh putih dengan teh hitam untuk menambah rasa dan warna?" tanya dia lagi.
Tidak, saya tidak tahu itu. Saya juga baru tahu bahwa hanya dalam 50-60 tahun terakhir, teh putih, teh hijau dan pu-erh (teh spesial Cina) menjadi jenis-jenis teh yang paling populer di Hong Kong.
Seiring dengan tingkat kesejahteraan yang makin tinggi, penduduk Hong Kong beralih dari teh hitam asal India dan Sri Lanka dan mulai menikmati teh untuk berbagai alasan kesehatan. Mereka pun mulai mengoleksi teh pu-erh seperti layaknya orang mengoleksi wine.
Atas pengetahuan dari Master Leung, yang sudah bekerja di rumah teh Ying Kee sejak awal 1970-an, saya jadi tahu sedikit lebih banyak caranya menghargai teh Cina.
Berikut adalah beberapa rahasia pengusaha restoran Cina soal teh yang dia bocorkan ke saya:
1. Jangan pernah minum teh dengan perut kosong
Teh harus selalu diminum bersamaan dengan atau setelah makan. Perut kita bersifat asam dan teh bersifat alkali.
Asam dan alkali akan menghasilkan efek kembung.
2. Minum teh putih jika Anda merokok
Teh putih sangat baik untuk paru-paru dan tenggorokan, jadi sangat bermanfaat bagi perokok.
Secangkir teh white peony akan membantu melarutkan lendir di tenggorokan dan menyembuhkan batuk.
3. Warna teh putih tidak menentukan kualitasnya
Kebanyakan restoran mencampur teh white peony dengan teh hitam untuk menambah warna dan rasa karena pelanggan biasanya menyukai teh yang terasa kental dan berwarna hitam.
Teh putih murni tidak memiliki rasa atau warna jika dibandingkan dengan teh lain.
4. Hanya restoran Cina kelas atas yang menyajikan teh hijau jenis ‘screw-shaped’
Teh hijau jenis screw-shaped yang asli adalah teh hijau dengan kualitas terbaik dan harga paling mahal. Di rumah teh Ying Kee, harga teh hijau jenis ini mencapai HK$ 5,067 per kilogram (setara dengan Rp 5,48 juta) atau HK$ 380 per kantung 75 gram (setara dengan Rp 411 ribu). Teh ini hanya diproduksi di Pegunungan Dong Ting di Provinsi Jiangsu. Disebut sebagai teh terlangka di Cina, karena produksinya hanya sekitar 1 ton per tahun.
Teh harus dikonsumsi dalam kondisi segar (selambat-lambatnya dalam setahun sejak daun dipetik). Bahkan, teh hijau screw-shaped kualitas baik bisa dikonsumsi dalam enam bulan setelah pemetikan. Jika teh ini terasa tawar, encer atau sangat pahit, artinya teh ini sudah tidak baik lagi.
Meski mahal, teh hijau screw-shaped memiliki rasa khusus yang tak semua orang suka. Saat masih segar pun, teh ini terasa lebih pahit dari rata-rata kebanyakan teh lainnya.
Karena semua alasan itu, teh hijau screw-shaped hanya disajikan di restoran Cina mahal. Biasanya di hotel-hotel.
5. Teh pu-erh berlaku seperti 'deterjen' yang melarutkan lemak
Selalu pasangkan makanan berminyak dengan teh pu-erh. Dim sum, meski direbus, tetap mengandung minyak. Saat Anda makan siomay udang, selalu ada potongan lemak di situ untuk memperkuat rasa dan aroma.
Teh pu-erh membantu mencuci lemak makanan dari sistem tubuh. Teh ini juga membantu pencernaan, peredaran darah dan menurunkan kadar kolesterol.
Jika Anda tidak memiliki deterjen di rumah, gunakan rebusan teh pu-erh untuk mencuci piring. Teh ini seperti deterjen yang bisa dimakan.
6. Teh hijau adalah pasangan makanan manis
Makanan manis paling tepat dipasangkan dengan teh yang lebih pahit. Teh hijau jenis loong cheng membantu menetralkan manisnya makanan penutup.
Sama seperti teh pu-erh, minum teh hijau juga membantu menurunkan kadar kolesterol dan menghancurkan lemak.
Kebanyakan teh paling tepat diseduh menggunakan air mendidih, namun teh hijau jenis screw-shaped atau loong cheng hanya perlu diseduh dengan air bersuhu 75-85 derajat. Jika air yang digunakan terlalu panas, akan sulit untuk menjaga keharuman teh pada seduhan kedua.
http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/159-enam-rahasia-penyajian-teh-di-restoran-cina
No comments:
Post a Comment