Banyak kawan yang bertanya kepada saya, berapa kali harus liburan dalam setahun. Saya jawab, yang tahu jawabannya tentu Anda sendiri. Setiap orang memiliki pertimbangan yang berbeda-beda dalam memutuskan waktu dan tujuan berlibur, serta jumlah anggaran (asumsi: berlibur adalah pergi ke luar kota dan menginap paling sedikit satu malam).
Ketika pertanyaan yang sama saya ajukan kepada beberapa teman, saya mendapat jawaban bervariasi. Mulai dari “nol kali” hingga “lebih dari 10 kali”. Tujuan berliburnya pun bermacam-macam, mulai dari ke luar kota yang hanya menempuh waktu dua jam hingga ke daratan Eropa. Namun, rata-rata akan menyebutkan 1-2 kali dalam setahun.
Pekerjaan sudah mulai menjemukan? Mungkin ini saatnya untuk liburan. Kredit foto: ThinkStock
Ada beberapa pertimbangan dalam memutuskan rencana liburan, dan mungkin berbeda-beda bagi setiap orang:
Cuti
Setiap karyawan memiliki jatah cuti tahunan yang berbeda-beda. Saya dan suami cukup beruntung karena kami memiliki cuti lebih dari 24 hari setahun di samping liburan nasional dan beberapa libur tambahan lainnya. Sementara itu, kawan lain yang memiliki usaha sendiri lebih fleksibel dalam merencanakan liburan.
Tetapi mereka yang berprofesi sebagai pegawai negeri hanya punya 12 hari cuti selama setahun, itu pun masih dipotong cuti bersama. Dan kemungkinan besar sebagian cuti itu akan dipakai untuk mudik saat Hari Raya.
Oleh karena itu manfaatkanlah akhir pekan dan tanggal merah. Anda bisa saja berlibur ke luar negeri, misalnya ke Malaysia, Singapura, atau Thailand tanpa mengambil cuti. Saat ini sudah banyak penerbangan yang menawarkan rute langsung sehingga Anda dapat menghemat waktu.
Ambillah penerbangan Jumat malam untuk berangkat dan Minggu malam atau Senin pagi untuk kembali. Konsekuensinya adalah Anda harus berangkat ke bandara langsung dari kantor, dan ketika kembali pun harus langsung ke kantor. Tapi sepenglihatan saya, sekarang banyak karyawan yang tidak sungkan-sungkan untuk melakukan hal itu. Mereka menyimpan baju dan sepatu kantoran di laci meja dan membawa ransel ke kantor.
Memanfaatkan hari “terjepit” juga harus dilakukan untuk membuat liburan Anda menjadi maksimal. Konsekuensi dari ini adalah, Anda mendapat tiket yang lebih mahal. Karena itu, lebih baik rencanakan liburan Anda jauh-jauh hari sebelumnya sehingga masih bisa mendapatkan tiket murah.
Dana
Di Indonesia, budaya berlibur sudah mulai merakyat, walau belum seperti di Barat. Dapat dimengerti bahwa masih banyak yang lebih mementingkan kebutuhan lain daripada liburan. Anggaran untuk berlibur pun berbeda-beda. Tentu hal ini juga mempertimbangkan pendapatan dan pengeluaran bulanan.
Saran saya adalah dengan menyisihkan uang tiap bulan. Banyak yang sudah mempraktekkan tabungan rencana, yaitu menabung dalam jumlah yang sama setiap bulan dan diambil dalam jangka waktu tertentu, misalnya setelah 6 bulan atau 12 bulan. Dan dana ini memang khusus diperuntukkan untuk berlibur, bukan keperluan lainnya.
Ada orang yang memilih untuk sering berlibur murah (backpacking) sehingga menghemat biaya. Sementara itu, ada yang lebih memilih berlibur sekali dalam setahun namun selalu memilih penerbangan dan akomodasi yang terbaik. Itu semua terserah.
Bila dana Anda belum mencukupi untuk pergi ke tempat-tempat yang jauh atau ke luar negeri, jangan khawatir: banyak tempat wisata yang di sekitar Anda yang tidak kalah indahnya. Gunakan Internet atau rekomendasi dari teman untuk mencari tempat liburan yang sesuai dengan dana.
Kiat lain adalah mencari tiket promosi sehingga dana liburan bisa sangat dihemat. Hal ini bisa dilakukan bila Anda memesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya, biasanya antara enam bulan hingga satu tahun sebelum tanggal keberangkatan. Sebelum memesan tiket, pastikan rencana liburan tersebut tidak berbarengan dengan acara lain yang lebih penting karena tiket promosi tidak dapat diuangkan kembali.
Anak
Bila Anda sudah memiliki anak, tentu ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih waktu dan tujuan liburan. Jika anak Anda masih kecil, mungkin ada baiknya Anda mempertimbangkan tempat liburan yang tidak terlalu jauh dan ekstrem. Sementara itu bila anak Anda sudah bersekolah, Anda juga harus menyesuaikan rencana liburan dengan jadwal liburan sekolah. Meski konsekuensinya biaya membengkak, Anda tidak ingin anak Anda bolos sekolah, bukan?
Bila menyesuaikan dengan liburan sekolah mungkin Anda hanya dapat berlibur 1-2 kali dalam waktu setahun. Namun jangan khawatir, bila itu masih kurang, Anda bisa menggunakan waktu akhir pekan untuk melarikan diri dari kejenuhan pekerjaan. Pilihlah tempat yang segar, bebas polusi, dan juga bermanfaat bagi pertumbuhan anak.
Hobi
Beberapa kawan melontarkan, liburan adalah hobi mereka. Biasanya acara jalan-jalan ini juga berkaitan dengan hobi lain, misalnya menyelam, fotografi, atau berbelanja! Orang-orang yang seperti ini akan cenderung berlibur lebih sering daripada mereka yang mungkin memiliki hobi lain. Anggaran dana pun pasti akan lebih besar.
Akhirnya, jangan lupakan bahwa inti liburan adalah untuk melepaskan diri dari kejemuan rutinitas sehari-hari. Jadi entah di dalam ataupun luar negeri, nikmati saja!
http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/106-berapa-kali-harus-liburan-dalam-setahun
No comments:
Post a Comment