JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen mi tengah berancang-ancang menaikkan harga mi instan, akibat harga gandum dunia terus melonjak.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Industri Pangan Indonesia (Aspipin), Budiyanto sekaligus Presiden Direktur Sentrafood, produsen mi instan Salami mengatakan, kenaikan harga mi instan memang sudah sewajarnya terjadi. "Pengaruhnya sangat besar karena gandum berkontribusi terhadap 70 persen hingga 80 persen terhadap biaya produksi," ujarnya.
Menurut Budiyanto, kenaikan harga mi instan yang akan diberlakukan oleh produsen mi instan sekitar 5 persen-10 persen. Kenaikan itu menurutnya masih akan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Budiyanto mengatakan produsen yang menaikkan harga mi instan bukan karena ingin mencari untung yang besar tapi hanya untuk menutup biaya produksi yang terus mengalami kenaikan.
Apalagi, jika dibandingkan dengan negara lain, harga mi instan di Indonesia merupakan yang termurah di dunia. Harga mi instan di Jepang misalnya mencapai 15 hingga 20 kali lipat harga di Indonesia, sedangkan di Malaysia harganya sekitar Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per unit.
Kenaikan harga gandum menurutnya bukan hal yang baru karena sudah terjadi sejak lama. Sebelumnya tahun 2009 harga gandum sempat menyentuh 550 dollar AS hingga 600 dollar AS per metrik ton. Namun pemerintah mengeluarkan kebijakan pembebasan bea masuk dan PPN untuk meredam kenaikan harga produk makanan berbahan baku gandum seperti mi instan, roti dan biskuit.
Harga gadum saat ini berkisar antara 400 dollar AS hingga dollar AS per metrik ton. "Kecenderungan ke depan harga gandum terus akan mengalami kenaikan," ungkap Budiyanto.
Franky Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur, produsen mi instan Indomie mengatakan, wajar saja jika produsen mi instan menaikkan harga sewaktu-waktu. Hal ini menurutnya perlu dilakukan karena sejak awal tahun 2010, harga gandum sudah mengalami kenaikan hingga mencapai 60 persen tapi harga terigu belum naik. "Jadi wajar saja jika perusahaan mengambil ancang-ancang untuk menaikkan harga mi instan," terang Franky.
PT Indofood Sukses Makmur sendiri menurutnya sudah menaikkan harga mi instan Indomie sejak tanggal 15 Februari 2011. Harga Indomie sebelumnya juga telah mengalami kenaikan pada bulan Agustus 2010. (Sofyan Nur Hidayat/Kontan)
No comments:
Post a Comment