Pemerintah mengumumkan sistem baru dalam penerimaan mahasiswa melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Kemendiknas merumuskan pelaksanaan ujian masuk PTN tahun ini dilakukan dengan dua jalur yakni undangan dan jalur seleksi tulis. Hal ini disesuaikan dengan implementasi Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2010 dan Permendiknas No 34 Tahun 2010.
”Jalur ujian tertulis dan jalur undangan akan mempertimbangkan prestasi akademik,” ujar Ketua Panitia SNMPTN Herry Suhardiyanto di Gedung Kemendiknas, Jakarta, kemarin (12/1).
Herry mengatakan, sampai kini sudah ada 60 PTN yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam seleksi nasional tersebut. Mahasiswa yang akan mengikuti seleksi tahun ini diperkirakan hampir 800 ribu atau sekitar dua kali lipat daripada SNMPTN 2010. Namun, daya tampung PTN hanya 120 ribu kursi. Dari jumlah itu, 80 ribu kursi disediakan untuk jalur seleksi tulis dan 40 ribu kursi melalui jalur undangan
”Dalam Permendiknas,” dinyatakan sekurang-kurangnya 60 persen dari kuota yang tersedia untuk setiap program studi (prodi) diseleksi melalui pola seleksi nasional,” jelas Herry.
Biaya yang ditetapkan untuk SNMPTN adalah Rp 150 ribu untuk jurusan IPA dan IPS. Untuk IPC, Rp 175 ribu. Pendapatan pemerintah dari biaya seleksi masuk PTN diperkirakan Rp 150 miliar. “Uang pendaftaran SNMPTN akan masuk ke kas negara dan akan diaudit akuntan publik demi transparansi,” ujar Herry.
Seleksi masuk untuk jalur undangan akan dimulai pada 1 Februari-12 Maret 2011. Hasilnya akan diumumkan pada 18 Mei atau dua hari setelah nilai ujian nasional (Unas) diumumkan. ”Jadwal tes masuk PTN jalur tulis direncanakan pada 31 Mei 2011 untuk tes potensi akademik dan bidang studi dasar serta 1 Juni 2011 untuk bidang IPA dan IPS. “Sedangkan tes bidang keterampilan pada 3-4 Juni 2011,” katanya.
Dirjen Dikti Djoko Santosa mengatakan, proses seleksi calon mahasiswa dari jalur undangan nantinya akan mempertimbangkan nilai rapor dan prestasi. Capaian siswa baik dalam perlombaan nasional atau internasional seperti olimpiade maupun prestasi lain akan diperhitungkan. Nilai ujian juga akan dijadikan pembanding untuk menentukan kelayakan siswa mendapatkan kursi di jalur undangan.
Mendiknas M. Nuh menambahkan, pemerintah juga memberikan kemudahan atau keringanan bagi siswa miskin. Bentuknya adalah memberikan bantuan pendaftaran SNMPTN. Jika diterima, mereka juga berhak mendapatkan beasiswa lanjutan. Persentase yang mendapatkan beasiswa adalah 20 persen dari kuota nasional. Diharapkan, melalui jalur undangan, akan ada 10 persen dari total kuota yang mendapat beasiswa. “Kuota 10 persen jatah beasiswa, sisanya bisa menggunakan jalur mandiri atau jalur lain,” kata Nuh.
No comments:
Post a Comment